Senin, 24 September 2012

Inilah Kalender Sementara MotoGP 2013

Home
FIM merilis kalender sementara MotoGP 2013. Terdapat 19 seri balapan yang diperkirakan bakal meramaikan kompetisi pada musim depan.

Kalender yang dirilis FIM pada Hari Jumat ini bukanlah versi final karena balapan GP Argentina dan Texas masih terganjal masalah politik dan belum dapat dipastikan akan masuk ke dalam kalender MotoGP 2013. Tetapi, jika Sirkuit Termas de Rio Hondo dan Circuit of Americas dikonfirmasi bakal menyelenggarakan balapan MotoGP, maka kedua event tersebut rencananya akan menjadi seri kedua dan ketiga MotoGP 2013.
Seri pembuka tetap diadakan di Qatar yang mempertahankan tradisi mereka untuk menggelar balapan pada malam hari. Tetapi, seri perdana MotoGP 2013 dimajukan pada bulan Maret. Sedangkan Valencia menjadi seri penutup pada bulan November.
Terdapat sejumlah pergantian waktu penyelenggaraan balapan pada tahun depan. GP Inggris misalnya. Balapan di Silverstone bakal diundur hingga awal September, dan GP Jepang menjadi balapan terakhir yang diselenggarakan di benua Asia.
Berikut kalender MotoGP 2013
Tanggal-Negara-Sirkuit
31 Maret – Qatar* Losail
14 April – Menunggu keputusan lebih lanjut
21 April – Menunggu keputusan lebih lanjut
05 Mei – Spanyol, Jerez
19 Mei – Prancis, Le Mans
2 Juni – Italia, Mugello
16 Juni – Catalunya, Catalunya
29 Juni – Belanda**, Assen
14 Juli – Jerman, Sachsenring
21 Juli – Amerika Serikat***, Laguna Seca
18 Agustus – Indianapolis, Indianapolis
25 Agustus – Ceko, Brno
01 September – Inggris, Silverstone
15 September – San Marino, Misano World Circuit Marco Simoncelli
29 September – Aragón, Motorland Aragon
13 Oktober – Malaysia, Sepang
20 Oktober – Australia, Phillip Island
27 Oktober – Jepang, Motegi
10 November – Valencia, Ricardo Tormo-Valencia
Keterangan:
* Balapan malam hari
** Balapan berlangsung Hari Sabtu
*** Hanya diikuti oleh kelas MotoGP

Lorenzo Puji Penampilan Rossi, Bersimpati Pada Pedrosa

Home

Jorge Lorenzo memuji performa Valentino Rossi saat berlaga di balapan MotoGP Misano yang bergulir pada Hari Minggu (16/9) lalu. Pembalap Yamaha Factory tersebut juga merasa bersimpati terhadap Dani Pedrosa yang harus mengakhiri balapan lebih awal karena diseret Hector Barbera.

Jorge Lorenzo memenangkan 28 lap balapan GP San Marino tanpa perlawanan berarti, apalagi setelah pesaing terdekatnya dalam perebutan gelar juara dunia, yakni Dani Pedrosa meraih DNF pertamanya di musim ini.
Valentino Rossi yang akhirnya finish kedua di balapan kandangnya juga tak dapat memberikan perlawanan kepada Lorenzo. Akan tetapi, Jorge Lorenzo memuji performa calon team-matenya di Yamaha pada musim depan tersebut.
Valentino Rossi mampu menyelesaikan race empat detik di belakang Lorenzo berkat memakai upgrade baru pada rangka dan swingarm motor Ducati yang dikendarainya. Ini membuat Lorenzo merasa takjub dan pembalap yang memimpin klasemen sementara tersebut berkata: ”Jujur saja, Valentino sangat berani hari ini. Dia membalap dengan sangat bagus. Finish hanya empat detik di belakang saya saat membalap motor Ducati merupakan sebuah penampilan yang bagus. Khusunya pada pertengahan balapan pada saat dia bisa mengejar saya beberapa persekian detik. Akibatnya, saya harus membalap lebih maksimal lagi.”
Sementara itu, Jorge Lorenzo bersimpati kepada Dani Pedrosa yang mengalami nasib sial hingga kehilangan kesempatan emas untuk mengejar ketertinggalan poin dari Lorenzo.
Jorge Lorenzo merasa yakin bila Pedrosa tidak bermasalah pada saat start balapan dan ia tidak diseret Hector Barbera hingga terjatuh, maka Pedrosa akan dapat bertarung bersama Jorge Lorenzo untuk memperebutkan kemenangan.
Jorge Lorenzo memang pernah mengalami insiden serupa saat membalap di GP Assen, Belanda dimana ia diseret keluar oleh Alvaro Bautista pada tikungan pertama sesaat setelah race dimulai. Akibatnya, Jorge Lorenzo merusak mesin motor Yamaha YZR-M1 dan diharuskan untuk menghemat pemakaian mesin hingga akhir musim nanti.
Lorenzo yang memimpin 38 poin dari Pedrosa dengan lima seri balapan yang tersisa mengatakan: ”Kami sungguh beruntung. Ketidakberuntungan yang kami dapat di Belanda terjadi pada Dani karena tanpa adanya masalah pada saat start, dia tidak akan terjatuh dan dia akan bertarung untuk memperebutkan kemenangan bersama saya.
“Jika Hector tidak menyeretnya, mungkin dia bisa mengejar saya, karena kecepatan saya tidaklah bagus dan saya tidak tahu mengapa. Saya memiliki masalah dengan bagian depan motor. Lalu pada lap ketiga saya hampir jatuh, namun beruntung saya bisa bertahan di atas motor.”
“Semua bisa terjadi dengan sangat mudah. Kadang-kadang, ketidakberuntungan tidak akan terjadi, tergantung apakah Anda melakukan kesalahan atau tidak. Terkadang pembalap lainlah yang melakukan kesalahan dengan menyenggol dan menyeret Anda keluar dari balapan dan bisa sampai merusak mesin. Kami harus mencoba mengambil resiko yang minim pada balapan-balapan selanjutnya, tetapi kami juga harus melaju kencang, karena kami harus naik podium.”

Dani Pedrosa Mendaki Terjalnya Jalan Menuju Juara

Home

Dani Pedrosa mengalami dua kali mimpi buruk saat berlaga pada balapan MotoGP Misano yang membuat jalan untuk meraih gelar juara dunia musim ini makin terjal.


Mimpi buruk bermula dari start yang diulang akibat masalah kopling pada motor Karel Abraham dan membuat race dipangkas menjadi 27 lap. Sementara tim Repsol Honda sibuk mempersiapkan motor Pedrosa untuk kembali memulai balapan. Akan tetapi, mereka bermasalah terhadap selimut pemanas ban. Masalah ini menyebabkan Pedrosa terlambat untuk membentuk formasi di starting grid dan ia diharuskan memulai balapan dari posisi paling belakang karena tim Repsol Honda masih berkutat untuk memperbaiki masalah pada motornya satu menit sebelum balapan dimulai.

Pedrosa masih belum terbangun dari mimpi buruk, bahkan beberapa saat setelah start balapan yang sesungguhnya, Dani Pedrosa terjatuh setelah ban depan Hector Barbera menyenggol ban belakangnya. Keduanya gagal melanjutkan balapan. Dengan kemenangan Jorge Lorenzo di Misano, Dani Pedrosa menghadapi defisit 38 poin dari rival terdekatnya dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2012 tersebut.

Dani Pedrosa merasa marah kepada Hector Barbera dan menyalahkan ketidakjelasan aturan mengenai prosedur restart balapan.

Pedrosa menjelaskan: “Balapan kali ini kacau total dan banyak hal telah terjadi pada saat yang bersamaan. Semua bermula saat balapan direstart, karena prosedurnya sama sekali tidak jelas. Tiada seorangpun yang tahu apakah restart hanya satu menit, tiga menit, dan apakah pemanas ban sedang dipasang atau tidak. Kami juga mendapat informasi yang berbeda mengenai jumlah lap, apakah 26 putaran ataukah 27 lap. Lalu tiba-tiba kami diberitahu kalau saat itu balapan akan dimulai dalam waktu satu menit tanpa papan pengumuman. Para mekanik bergegas mempersiapkan balapan, dan saat mereka mencoba melepas selimut pemanas, entah mengapa ban depan menjadi terkunci. Mereka mencoba untuk melepasnya namun tidak bisa dikarenakan peringatan balapan akan dimulai 1 menit lagi, yang merupakan tanda bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk menyentuh motor lagi. Mereka menyuruh saya untuk memulai balapan dari grid saling belakang dan saya mencoba untuk tetap fokus dan tidak membuat kesalahan pada lap pertama serta bergerak cepat untuk menyalip para pembalap. Ketika saya sudah meraih posisi kedelapan atau kesembilan setelah membalap di enam tikungan, Barbera menabrak saya dari belakang dan itulah yang terjadi. Saya merasa sangat sedih, saya pikir saya memiliki kesempatan untuk memenangkan balapan ini, bahkan jika saya memulai balapan dari posisi paling akhir. Sekarang jalan untuk meraih gelar juara dunia makin terjal namun saya akan membalap dengan cara yang sama. Kami sudah melakukan semua yang kami bisa, sejauh ini motornya bekerja baik dan saya membalap dengan baik pula. Jadi, ini belum berakhir bagi saya. Masih ada lima balapan tersisa dan kami akan melakukan yang terbaik.”

Faktanya, Dani Pedrosa selalu mengalami kesialan dengan gagal finish akibat kesalahan yang dilakukan pembalap lain pada saat menjalani balapan yang dimenangkan oleh Jorge Lorenzo.

Sementara itu Hector Barbera hanya dapat menyesali insiden tersebut dan melontarkan permintaan maaf kepada kompatriotnya. Barbera mengatakan: “Sayangnya, saat saya mengikuti Dani, saya kehilangan titik pengereman saya dan mengerem terlalu terlambat. Saya sudah mencoba memelankan kecepatan namun saya kehilangan grip depan. Saya merasa sangat sedih, dan saya lebih sedih karena saya menyeret keluar Dani dan kejadian tersebut merupakan hal terakhir yang saya inginkan. Jatuhnya Dani merupakan kesalahan saya dan saya meminta maaf sedalam-dalamnya.”

Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012
Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012
Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012
Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012
Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012
Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012

Rossi dan Hayden Temukan Kemajuan di Tes Misano


 marco simoncelli misano valentino rossi y nicky hayden

Ducati sukses melakukan tes di Misano pada Hari Senin (17/9).

Ducati melakukan tes terhadap rangka dan elektronik pada motor Desmosedici GP12 dengan bantuan Valentino Rossi, Nicky Hayden dan test rider, Franco Battaini.
Valentino Rossi menjajal rangka baru yang memiliki geometri yang sama seperti sasis yang ia pakai saat menjalani balapan MotoGP Misano pada Hari Minggu, namun dengan mengadopsi tingkat kelenturan yang berbeda. Selain itu, The Doctor merasa terkesan dengan swingarm baru yang akan dibawa Ducati untuk race Aragon.
Rossi melakukan tes selama 53 lap dan pembalap yang finish kedua di balapan Misano tersebut menjelaskan: “Ini merupakan hari yang bagus. Hari ini kami mencoba rangka berbeda yang memiliki kelenturan berbeda. Tetapi sejujurnya saya tidak terlalu menyukainya. Rangka tersebut memang bisa memperbaiki sejumlah bagian, tetapi kami juga mendapat masalah baru di area yang lain. Kesimpulannya, rangka tersebut bukanlah suatu kemajuan, jadi menurut saya, kami tidak akan mempergunakannya kembali.
“Namun hal positifnya adalah, kami mencoba swingarm baru yang sangat saya sukai karena memberi saya lebih banyak grip saat berakselerasi. Ini membuat motornya bisa lebih stabil saat keluar dari tikungan. Jadi, menurut saya, kami akan mempergunakan swingarm baru mulai di Aragon. Jadi di sana kita akan lihat bagaimana potensi kami saat membalap di trek lain.”
Akhirnya Nicky Hayden turun tangan pada tes kali ini walaupun cedera tangan yang dideritanya masih belum pulih. Hayden berkesempatan untuk mencoba rangka baru yang dipakai Rossi untuk membalap pada Hari Minggu dan kesan pertamanya terhadap rangka tersebut cukup bagus walaupun ia belum bisa mengetesnya lebih mendalam karena ia hanya mencoba update baru Ducati tersebut selama 14 lap. Nicky Hayden yang finish ketujuh di race Misano berkata: “Agar saya tidak memberikan terlalu banyak tekanan pada tangan, kami hanya keluar di atas lintasan sebanyak dua kali hari ini. Saat pertama kali keluar ke lintasan, saya memakai motor yang saya pakai untuk membalap kemarin. Kemudian, saya memakai motor dengan rangka baru. Senang rasanya bisa mencoba rangka tersebut. Saya tidak yakin apakah saya bisa merasakan perbedaan rangka baru tersebut. Namun sebetulnya saya bisa merasakan lebih dari apa yang saya perkirakan. Rangka baru tersebut terasa lebih baik. Tentu saja, saya memiliki rasa percaya diri yang besar karena grip depan lebih baik dalam pengereman dan saat memasuki tikungan, sehingga berbelok akan menjadi lebih baik. Menurut saya, ini merupakan sebuah langkah tepat dan saya senang terhadap kerja yang sudah dilakukan Ducati, karena saya bisa mengerem dengan sedikit berbeda. Mungkin saya harus membuat fork spring sedikit lebih kaku. Bagaimanapun ini merupakan sebuah langkah bagus. Saya cukup senang dan di Aragon kami akan mulai bekerja pada setup.”
Teknisi Ducati, Filippo Preziosi menambahkan bahwa Hayden dan Rossi bisa kembali mendapatkan update rangka baru sebelum seri terakhir yang bakal bergulir di Valencia.
“Ini merupakan tes yang sangat berguna. Kami sudah mempersiapkan sebuah rangka dengan geometri sama yang dipakai Valentino untuk membalap di race kemarin, tetapi rangka tersebut memiliki kelenturan yang berbeda. Valentino memberi kami masukan kalau rangka tersebut membuat kami bisa merancang sebuah evolusi yang memiliki karakter positif yang bisa dia rasakan dan cocok dengan perhitungan yang sudah kami perkirakan. Kami juga memiliki swingarm yang berbeda yang disukai Valentino, jadi kami akan membawanya ke Aragon. Nicky melakukan perbandingan antara rangka yang ia pakai di seri sebelum balapan Misano dan swingarm yang sudah dipakai Valentino kemarin. Komentar awalnya positif, namun kami akan memeriksanya lagi di Aragon saat kondisi fisiknya lebih baik. Berdasarkan data yang kami kumpulkan hari ini, kami mempercepat produksi rangka berikutnya yang akan bisa didatangkan sebelum Valencia,” kata Preziosi.

Valentino Rossi Lega Kerja Keras Ducati Tak Sia-Sia


Valentino Rossi merasa lega usaha Ducati selama ini tidaklah sia-sia setelah ia dapat mengamankan podium kedua pada balapan MotoGP Misano yang disaksikan di hadapan 45 ribu fans kampung halamannya pada Hari Minggu (16/9).

Hasil terbaiknya di atas lintasan kering pada musim ini tersebut ia dedikasikan untuk Marco Simoncelli, teman dekatnya yang tewas usai mengalami kecelakaan fatal pada balapan GP Malaysia, Oktober tahun lalu.
Tak hanya untuk Simoncelli dan keluarganya, Valentino Rossi mempersembahkan podium kedua untuk membayar kerja keras Ducati yang telah mendampinginya selama satu setengah tahun terakhir.
Valentino Rossi, yang akan pindah ke Yamaha tahun depan mengatakan: “Ini merupakan hari yang spesial. Pertama, balapan kali ini diselenggarakan di Misano yang merupakan trek yang berada di dekat rumah saya, dan sekarang trek ini sudah diganti nama Marco. Podium kedua ini saya dedikasikan untuknya. Saya ingin mempersembahkan kemenangan untuknya, namun kami harus menunggu lebih lama untuk mewujudkannya.
“Hasil ini membuat saya bisa membayar semua kerja keras yang dilakukan orang-orang yang bekerja di dekat saya, bahkan pada saat kami menjalani saat-saat sulit dan kami tidak kehilangan kepercayaan. Senang rasanya melihat para insinyur yang bekerja di Bologna yang sudah bekerja sangat keras dan akhirnya mulai melihat hasilnya.”
Valentino Rossi yang meraih posisi start keenam memulai balapan dengan bagus dan ia merasa puas terhadap perkembangan motor Desmosedici GP12 berkat pemakaian rangka dan swingarm baru yang membuat tim dapat melakukan modifikasi setup lebih bebas dan  The Doctor dapat mempertahankan kecepatan hingga lap-lap akhir dan bisa finish 4 detik di belakang Jorge Lorenzo yang menjadi pemenang.
Rossi berkata:  “Start yang saya lakukan kali ini sebetulnya merupakan salah satu yang terbaik dalam karir saya. Saya melihat Lorenzo di depan dan dia bisa melaju lebih cepat. Akan tetapi saya merasa cemas karena saya tidak tahu harus apa yang saya harapkan pada balapan kali ini.
“Saya sudah merasakan feeling bagus selama mengikuti tes, dan bisa kembali merasakannya saat balapan. Motornya sangat seimbang dan saya bisa membalap dengan baik. Bahkan saya bisa berakselerasi dengan traksi yang cukup baik.
“Kecepatan saya bagus dan saya bisa menghalangi pembalap yang ada di belakang, bahkan saya tidak tahu berapa banyak pembalap yang ada di belakang saya. Lalu, ketika perfroma ban mulai pudar, saya masih bisa mempertahankan jarak terhadap Bradl. Saya hanya mulai merasa khawatir ketika saya melihat Lorenzo hampir jatuh. Saya hampir berpikir saya harus memenangkan balapan jika ia jatuh.
“Rangka motor tersebut membuat kami bisa leluasa mengubah bagian depan motor. Kemarin kami melakukan sebuah perubahan yang memberi saya kepercayaan diri lebih besar, dan selama warm up kami mengubah sejumlah hal kecil. Rangka baru membuat saya bisa membalap dengan baik dan cara yang sudah lama tidak bisa saya lakukan.”
Keberhasilan Rossi untuk meraih podium kedua menambah semangatnya untuk mengakhiri kerjasama bersama Ducati dengan mengukir prestasi yang bagus dan pembalap berusia 33 tahun tersebut menjelaskan: “Tentu saja ini merupakan sebuah perubahan besar, karena hal ini menambah motivasi dan keyakinan kalau saya bisa bersaing untuk meraih hasil yang penting. Namun saya ingin menyelesaikan musim ini dengan baik bersama Ducati agar seluruh kerja keras dalam dua tahun terakhir tidak sia-sia.”
Tampaknya hari ini Valentino Rossi akan kembali melakukan tes di Misano untuk menggantikan Nicky Hayden yang masih dibalut cedera tangan. Rossi menambahkan: “Awalnya tes akan dilakukan untuk Hayden. Namun tangannya masih terasa sangat menyakitkan. Jadi, Ducati meminta saya untuk membalap. Saya menerimanya dengan senang hati. Saya masih pembalap Ducati sampai Hari Minggu di Valencia, dan kami masih bisa menemukan sesuatu yang bagus untuk balapan terakhir.”