Rabu, 17 Juli 2013

Marquez Tak Menyangka Bisa Pimpin Klasemen Lagi


 

Hohenstein-Ernstthal - Kemenangan di GP Jerman membuat rookie Marc Marquez kembali puncak klasemen. Rider Honda Repsol itu mengaku dirinya tak menyangka bisa memimpin kompetisi lagi.

Marquez kini mengoleksi 138 poin hasil delapan kali berlomba, terpaut dua angka dari rekan setimnya Dani Pedrosa dan 11 angka dari pebalap Yamaha sekaligus juara bertahan Jorge Lorenzo.

Marquez menjalani musim debut MotoGP yang melebihi ekspektasi. Pebalap muda asal Spanyol ini tidak pernah gagal naik podium, terkecuali di Mugello, Italia di mana Marquez mengalami retired.

Musim MotoGP 2013 masih tersisa 11 seri lagi. Akan tetapi, dengan situasi ini Marquez tidak bisa mengelak bahwa dirinya kini menjadi kandidat serius juara dunia.

"Aku tidak menyangkan setelah delapan balapan memimpin kejuaraan ini," sahut mantan juara dunia Moto2 ini di Autosport.

"Bagiku, ini cukup penting untuk musim pertamaku. Tapi kami butuh mencoba dan menjaga mentalitas yang sama, balapan per balapan, seperti yang kami lakukan sekarang."

"Seperti yang Valentino (Rossi) selalu bilang musim masih cukup panjang, jadi kami butuh untuk tetap tenang dan mencoba melakukan yang terbaik di setiap balapan," tambah Marquez.

Curhat di Blog, Pedrosa: Masih Banyak yang Bisa Terjadi Musim Ini


 


Jakarta - Lewat tulisan di blog, Dani Pedrosa menuturkan kekecewaannya setelah gagal melaju di MotoGP Jerman. Namun, ia juga menegaskan optimismenya karena musim masih relatif panjang.

Pedrosa terjatuh dalam sesi latihan bebas tiga MotoGP Jerman, Sabtu (13/07/2013), dan mengalami retakan kecil pada tulang selangkanya.

Rider Repsol Honda itu kemudian diharuskan absen dalam balapan sehari setelahnya, Minggu (14/7), karena merasakan pusing akibat turunnya tekanan darah.

Ia kemudian pulang ke kediamannya di Barcelona untuk beristirahat, sebelum kini menuju California guna mempersiapkan diri buat balapan di Laguna Seca.

Kalau sebelum balapan di Sachsenring lalu Pedrosa ada di posisi pertama, kini ia menghadapi balapan di Laguna Seca dari posisi dua. Ia digeser oleh rekan setimnya sendiri, Marc Marquez, yang tampil jadi pemenang di MotoGP Jerman lalu.

"Aku ingin berterima kasih atas banyaknya pesan dukungan yang aku terima," ujar Pedrosa dalam tulisan teranyar di blog timnya yang dikutip situs resmi MotoGP.

"Yang terpenting adalah aku merasa sudah lebih baik. Aku akan melihat bagaimana kondisi terkait tulang selangka ini, tetapi selain itu adalah yang terpenting aku merasa baik-baik saja."

"(Harus absen) Itu adalah sebuah pukulan telak karena kami tiba di Sachsenring dalam kondisi bagus di kejuaraan dunia tetapi begitulah balapan dan Anda harus terus melihat ke depan."

"Kejuaraan masih panjang dan kami baru mencapai sekitar setengahnya, jadi masih banyak yang bisa terjadi nanti," lugasnya.

Jelang MotoGP AS Iannone Absen di Laguna Seca

Jakarta - Andrea Iannone terpaksa harus melewatkan seri kesembilan MotoGP musim ini di Sirkuit Laguna Seca. Pebalap Pramac Ducati itu masih belum pulih dari cedera yang didapat di Sachsenring.

Iannone mengalami kecelakaan saat turun di free practice ketiga MotoGP Jerman akhir pekan kemarin. Insiden tersebut membuatnya mengalami dislokasi bahu dan gagal tampil saat balapan.

Dengan seri selanjutnya akan digelar di Laguna Seca pada akhir pekan ini, Iannone belum cukup pulih untuk berpartisipasi. Pebalap asal Italia itu pun dipastikan hanya bisa menyakikan MotoGP Amerika Serikat dari pinggir lintasan.

"Meski tidak mudah, kadang lebih baik untuk mengatakan tidak. Saya benar-benar ingin (tampil) karena saya tak pernah membalap di sana. Jadi balapan ini harusnya jadi yang pertama," sahut Iannone di Autosport.

"Bagaimanapun, saya masih ingin melalukan evaluasi secara baik, karena saya tidak boleh mengambil risiko yang tak penting yang bisa mengacaukan kejuraan ini sampai akhir musim nanti," lanjut dia.

Absennya Iannone membuat Pramac Ducati kehilangan dua pebalap utamanya di Laguna Seca. Sebelumnya, Ben Spies sudah dipastikan absen karena masalah pada bahunya.

Ducati Dikabarkan Tak Pertahankan Hayden Musim Depan

Jakarta
- Nicky Hayden bisa jadi tengah menjalani musim terakhirnya bersama Ducati di ajang MotoGP. Pabrikan asal Italia itu dikabarkan tidak akan memperpanjang kontrak Hayden untuk tahun depan.

Kontrak Hayden dengan Ducati akan berakhir di penghujung tahun 2013 ini. Dan santer beredar kabar kalau Ducati sudah mengabarkan Hayden kalau mereka tidak akan memperpanjang kontraknya di musim depan.

Meski begitu, Ducati tak mau kehilangan begitu saja jasa pebalap senior bersuai 31 tahun itu. Sebagai gantinya Hayden mungkin akan dioper ke tim Superbike Ducati. Demikian diberitakan MCN.

"Kami ingin mempertaankan Hayden bersama Ducati dan kami punya beberapa opsi yang akan didiskusikan bersamanya, termasuk World Superbikes," sahut bos Ducati Paolo Ciabatti.

Hayden disebutkan menyangkal rumor dirinya bakal terdepak dari tim MotoGP Ducati. Namun kabar lain menyebut kalau dia sebenarnya sudah didekati oleh beberapa tim Superbike lain meski belum memberikan jawaban pasti.

Hayden sudah sejak 2009 membela Ducati, setelah sebelumnya memperkuat Honda sejak 2003. Lima tahun menunggang Ducati, dia belum sekalipun meraih kemenangan dan cuma tiga kali berhasil naik podium.


Lorenzo Diizinkan Balapan Lagi, tapi...

 



Barcelona - Rider tim Yamaha Jorge Lorenzo sudah diizinkan untuk membalap lagi usai menjalani operasi. Tapi, salah satu tim dokter yang menanganinya, Dr. Marc Cots, memperingatkan agar dia harus waspada.

Lorenzo mengalami kecelakaan di sirkuit Assen yang mengakibatkan tulang selangka kirinya patah. Akibatnya, dia harus menjalani operasi untuk dipasangi satu plat titanium.

Tapi, nasib sial kembali menghampiri Lorenzo saat menjalani sesi latihan bebas kedua di MotoGP Jerman, Jumat (12/7/2013) pekan lalu. Dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan titanum di tulang selangka kirinya bengkok.

Kendati sukses menjalani operasi sehari setelahnya, Lorenzo masih diragukan untuk membalap di Laguna Seca.

Soal kondisi terkini Lorenzo, tim dokter Catalunya General Hospital memberikan keterangan resmi.

"Secara fisik, saat ini Jorge (Lorenzo) sudah bisa membalap lagi, seperti yang dia lakukan di Assen, beberapa saat setelah operasi sebelumnya," kata Cots seperti dilansir situs resmi MotoGP.

"Meskipun demikian, saran kami untuknya agar lebih berhati-hati dan menghindari resiko mengalami kecelakaan lainnya. Tapi, keputusan untuk kembali membalap sepenuhnya ada di tangannya dan dan menurut saya dia akan segera membuat keputusan itu," tambahnya.

Lorenzo Sebut Dirinya 'Nyaris Siap untuk Laguna Seca'

 
Mallorca - Teki-teki mengenai apakah Jorge Lorenzo akan tampil di Laguna Seca masih belum terjawab. Sempat menegaskan bakal absen, Lorenzo kini menyatakan "nyaris siap untuk Laguna Seca".

Sebuah insiden di latihan bebas MotoGP Jerman membuat Lorenzo harus naik meja operasi dan absen dalam balapan, Minggu (14/7/2013) lalu. Setelah itu, melalui akun Twitter-nya, pebalap Yamaha tersebut mengumumkan juga bakal absen dalam balapan selanjutnya di Laguna Seca, Minggu (21/7) mendatang.

Tanda tanya kemudian timbul setelah bos Yamaha menyatakan belum memiliki keputusan final mengenai keikutsertaan Lorenzo di Laguna Seca. Sementara pimpinan dari kru tim Lorenzo di Yamaha menyebut bahwa mereka akan tetap hadir di Laguna Seca meskipun tidak terlalu yakin si pebalap Spanyol akan tampil..

Lalu terakhir muncullah pernyataan dari dokter yang merawat Lorenzo. Ia menyarankan agar pasiennya tersebut tidak terlalu memaksakan diri.

Namun demikian, Lorenzo hari ini, Rabu (17/7), justru memunculkan indikasi bahwa ia akan datang ke Laguna Seca. "Nyaris siap untuk Laguna Seca," tulis Lorenzo dalam akun Twitter-nya, @lorenzo99, dengan sebuah tautan menuju foto dirinya.

Kicauan itu kontras dengan tulisan lain yang Lorenzo lontarkan akhir pekan lalu. "Buat mereka yang bertanya kepadaku mengenai Laguna, aku cuma ingin mengatakan bahwa aku tidak ingin ambil risiko lebih jauh dan cuma ingin memulihkan diri. Sampai jumpa di Indy!" tulis Lorenzo, Sabtu (13/7) lalu.

Senin, 15 April 2013

Tunggu Lima Seri untuk Tahu Calon Penantang Juara MotoGP


Jakarta - Hasil MotoGP Qatar diyakini tidak memberikan indikasi apapun terhadap kandidat calon penantang juara dunia musim ini. Peta kekuatan sebenarnya baru akan terlihat setelah melewati lima seri.

Demikian diungkapkan manajer tim Jorge Lorenzo, Wilco Zeelenberg. Lorenzo sendiri tampil sangat baik pada seri pembuka tersebut dengan meraih pole dan terus memimpin balapan hingga garis finis tanpa sekalipun terancam rider lain.

Beberapa pebalap papan atas menguntit di belakang Lorenzo, dengan berturut-turut adalah Valentino Rossi, Marc Marquez, Dabi Pedrosa dan Cal Crutchlow mengisi posisi lima rider terdepan. Terkait persaingan menjadi juara dunia musim ini, Zeelenberg menyebut kalau kandidat-kandidatnya akan bisa terlihat setelah melewati lima balapan di musim ini.

"Penting untuk tampil dengan sangat tangguh di lima balapan pertama dan ini adalah start yang bagus. Di Austin kami harus berada di podium lagi dan selanjutnya setelah lima balapan kita akan lihat siapa pebalap yang membuat kesalahan dan siapa yang tidak untuk melihat apakah kondisinya masih akan sama," sahut Zeelenberg di MCN.

"Kami unggul lima poin atas Valentino dan itu tak ada artinya di akhir musim nanti. Qatar adalah pernyataan dari seorang juara dunia, tapi ini baru seri pertama," lanjut pria asal Belanda itu.

Lebih lanjut Zeelenberg juga menyebut kalau balapan berikutnya di MotoGP Amerika Serikat akan lebih menyulitkan. Apalagi Honda diyakini akan melakukan banyak hal untuk meningkatkan performa motornya.

"Balapan berikutnya di Austin jadi kami harus mencoba dan mempertahankan kecepatan yang kami punya untuk bisa bersaing karena tidak akan mudah di sana," tuntasnya.

Rossi Harus Tingkatkan Performa Jika Ingin Saingi Lorenzo


Losail - Jorge Lorenzo disebut Jerry Burgess sebagai pebalap terbaik di ajang MotoGP saat ini. Untuk bisa bersaing dengan sang juara dunia, Valentino Rossi harus bisa mengembangkan kemampuannya.

Berstatus juara dunia musim lalu, Lorenzo menunjukkan kalau dia masih menjadi kandidat kuat juara usai jadi yang terbaik di MotoGP Qatar. Bukan cuma finis terdepan, rider asal Spanyol itu memimpin balapan sejak start dan nyaris tak terusik oleh lawan-lawannya.

Kepala kru Rossi, Jerry Burgess, menyebut Lorenzo memiliki bakat dan kemampuan hebat untuk membuatnya jadi penantang juara di tahun ini. Dan untuk bisa bersaing dengan rekan setimnya itu, Rossi harus meningkatkan performa.

"Jorge adalah seorang juara dunia dan dia tidak menjadi juara kalau dia tak bisa tampil di puncak performanya. Dia pebalap nomor satu saat ini dan dia sudah membuktikannya lagi. Itu terlihat terlalu mudah dan kami harus meningkatkan permainan kami jika ingin jadi penantang Lorenzo," sahut Burgess di MCN.

Disebutkan Burgess, Rossi dalam beberapa balapan berikutnya belum akan bisa mengimbangi penampilan Lorenzo. Namun seiring berjalannya musim, The Doctor dia prediksi akan terlibat dalam pertarungan-pertarungan sengit dengan rekan setimnya itu.

"Saya pikir Rossi akan berusaha untuk bisa melakukan itu dalam beberapa belapan selanjutnya. Kami harus fokus pada apa yang bisa kami lakukan terbaik."

"Kami punya motor yang sama dengan Jorge, jadi kami harus bisa mengetahui kenapa dia lebih cepat. Finis kedua di belakang Jorge bukan hal yang memalukan, dan mengalahkan pebalap lain dengan selisih waktu sampai empat detik adalah pekerjaan yang bagus," tuntasnya.

Lorenzo: Rossi Tak Lagi Jadi Musuhku, Meski Bukan Teman Juga


 

Losail - Jorge Lorenzo menegaskan kalau dirinya dan Valentino Rossi tidak lagi menjadi musuh seperti beberapa tahun lalu. Namun itu tak berarti juga kalau mereka menjalin pertemanan saat ini.

Lorenzo dan Rossi menjalani relasi yang tak sehat saat keduanya membela Yamaha dalam selang 2008 sampai 2010. Ketika itu tim Yamaha seperti terbelah karena kedua rider itu saling menolak berbagi data balapan dan terlibat beberapa perseteruan panas, yang akhirnya berujung hengkangnya The Doctor ke Ducati.

Sekembalinya Rossi ke Ducati musim ini, hubungan antara keduanya dikabarkan sudah jauh membaik. Dalam sebuah kesempatan sebelum MotoGP Qatar, Rossi menyebut kalau dirinya sudah berbicara dengan Lorenzo. Hal mana dibenarkan oleh Lorenzo dalam wawancara terakhir yang dia lakukan dengan Eurosport Italia.

Juara dunia tahun lalu itu menyebut kalau dirinya tak lagi bermusuhan dengan Rossi. Dengan keduanya sudah semakin dewasa, hubungan yang terjalin kini jauh membaik.

"Kami terus tumbuh, kami jelas lebih dewasa dibanding beberapa tahun lalu. Sekarang kami bisa bekerja bersama, bekerja sebagai sebuah tim," sahut Lorenzo.

Namun pebalap asal Spanyol tak lantas sependapat kalau dirinya dan Rossi sudah dikatakan berteman. Mengaku masih sama-sama menyimpan ego, hubungan yang ada saat ini murni sebagai profesional.

"Menggunakan istilah pertemanan dalam situasi ini sedikit terlalu berlebihan, buat saya zona abu-abu itu ada: Valentino dan saya adalah musuh sebelumnya dan kini kami tidak menjadi teman."

"Mungkin mempertimbangkan betapa kompetitifnya kami dan betapa kami berdua sangat ingin menang, kami tidak akan pernah menjadi teman selamanya, setidaknya saat kami masih menjadi pebalap. Tapi ini bukan berarti tidak ada hormat di antara kami. Mungkin ego dan kebanggan kami pribadi terlalu kuat, tapi semuanya sudah jelas kalau kami saling menghargai dan menghormati," papar Lorenzo.

'Lorenzo Mesin Kemenangan'


 


Tokyo - Podium tertinggi dan penampilan dominan Jorge Lorenzo di MotoGP Qatar disebut petinggi Yamaha bukan sebuah kejutan. Buat tim tersebut, Lorenzo selayaknya mesin kemenangan.

Memulai balapan dari urutan terdepan, Lorenzo sama sekali tak terkejar lawan-lawannya saat tampil di MotoGP Qatar akhir pekan kemarin. Saat itu bahkan tak satupun pebalap bisa memberikan ancaman pada sang juara dunia, yang membuatnya melalui seri perdana tahun 2013 dengan mulus dan bertengger di podium teratas.

Sukses tersebut, yang dilengkapi dengan keberhasilan Valentino Rossi finis kedua, jadi awal sempurna Yamaha dan Lorenzo mempertahankan gelar juara dunianya. Keberhasilan Lorenzo meraih kemenangan nomor 24 di ajang MotoGP pun dapat sanjungan tinggi dari bos Yamaha, Lin Jarvis.

"(Hasil) Jorge bukanlah kejutan besar, tapi Anda selalu gugup jika ada sesuatu yang berjalan dengan tidak sesuai. Tapi dia bisa melewati dua tikungan pertama itu dengan bersih dan saya pikir itu hebat karena daya tahu paket yang dia punya sangat baik," sahyt Jervis di MCN.

"Yang terpenting adalah dia (Lorenzo) merupakan mesin kemenangan. Saat dia berada dalam kondisi seperti itu dia seperti sebuah mesin kemenangan yang juga cepat. Saya tidak melihat dia membuat kesalahan dan dia terus meningkatkan keunggulannya, dan itulah mengapa dia sangat sulit dikalahkan pebalap lain," lanjut Jarvis.

Seri kedua MotoGP akan dilangsungkan di Austin, Texas, Amerika Serikat. Yamaha bisa jadi akan dapat perlawanan lebih sengit dari Honda karenamereka tampil dominan dalam sesi latihan pra musim lalu.

Pedrosa Tak Menduga Tertinggal Jauh dari Lorenzo


 

Jakarta - Meski tertinggal di sesi latihan bebas hingga kualifikasi, Dani Pedrosa sempat yakin kalau dirinya akan bisa memberi perlawanan pada Jorge Lorenzo. Kenyataannya, dia dibuat terkejut dengan laju seterunya itu.

Berbekal hasil bagus di ujucoba pra musim, Pedrosa justru mengawali musim di MotoGP Qatar dengan sedikit kesulitan. Dia tak kunjung mampu bersaing dengan Lorenzo dan Valentino Rossi sejak sesi latihan bebas hingga kualifikasi di MotoGP Qatar.

Honda dianggap Pedrosa terlihat membaik pada sesi latihan bebas keempat dan ketika pemanasan. Namun ternyata saat balapan, pebalap asal Spanyol itu tak mampu bersaing dengan Lorenzo yang langsung melesat cepat di posisi terdepan. Tampil dominan, Lorenzo kemudian jadi juara di Sirkuit Losail.

"Meski beragam hal berjalan baik saat pra musim, balapan pertama tak seperti yang kami harapkan. Di hari Sabtu, dan pada sesi pemanasan hari Minggu, sepertinya kami sudah punya cukup kecepatan. Lalu, saat balapan dimulai, Jorge sangat cepat sejak awal," tulis Pedrosa pada blog yang ditulis di situs Repsol.

"Di belakang saya, Marc (Marquez) dan Valentino juga memberi tekanan hebat. Tapi kami kurang mendapatkan setelan yang tepat jadi saya tak bisa finis di podium," lanjut runner up musim lalu itu.

Dilanjutkan Pedrosa, finis keempat di Qatar bukan hasil ideal buatnya. Dengan masih ada dua minggu waktu sebelum berlaga di seri berikutnya, dia berharap bisa mendapat setelan yang diinginkan saat berlaga di MotoGP Amerika Serikat.

"Seperti yang Anda tahu, kami tidak mendapatkan start yang kami inginkan. Seluruh akhir pekan serta tingkat grip tidak bagus. Saya mencoba mengubah gaya berkendara saya untuk menjaga posisi saya, tapi tak cukup grip di bagian depan."

"Hal positifnya adalah kami sudah belajar banyak dari balapan tersebut dan kami sudah memikirkan balapan selanjutnya di Austin dua pekan mendatang," sambung Pedrosa.

Juli, Argentina Gelar Tes MotoGP

Buenos Aires - Akan ada Tes MotoGP tambahan pada musim ini. Tes tersebut akan dilangsungkan di Sirkuit Internasional Termas de Rio Hondo, Argentina, pada bulan Juli mendatang.

Sirkuit Internasional Termas de Rio Hondo akan menjadi tuan rumah MotoGP Argentina yang digelar mulai tahun depan. Tapi, sebelum itu, sirkuit tersebut akan dijajal oleh para pebalap pada pekan pertama bulan Juli 2013, setelah perhelatan MotoGP Belanda.

Tapi, tidak semua pebalap MotoGP akan mengikuti tes selama dua hari ini. Hanya beberapa pebalap pilihan saja yang akan ambil bagian

"Beberapa perwakilan dari kejuaraan dunia, termasuk dari tim-tim besar seperti Honda, Ducati, dan Yamaha, akan ambil bagian dalam ujicoba resmi di Argentina," demikian pernyataan Dorna.

Argentina terakhir kali jadi tuan rumah balap motor Grand Prix pada tahun 1999. Negara Amerika Selatan itu sejatinya akan kembali menggelar balapan pada tahun ini, tapi ditunda karena adanya travel warning ke Argentina yang dikeluarkan oleh pemerintah Spanyol untuk tim ataupun rider yang disponsori oleh Repsol karena masalah keamanan, menyusul adanya ketidaksepahaman antara perusahaan itu dengan pemerintah Argentina.

Tapi, travel warning itu kemudian dicabut dan Argentina akan mulai masuk kalender MotoGP pada tahun 2014.

Baru Dimulai, Jumlah Pemirsa Siaran MotoGP Sudah Melonjak

 


Paris - Start MotoGP 2013 tampaknya benar-benar sudah sangat dinantikan. Ini terbukti dengan langsung melonjaknya jumlah pemirsa siaran langsung MotoGP Qatar di penjuru dunia.

Lewat performa mengesankan, akhir pekan lalu Jorge Lorenzo menjadi pemenang balapan pembuka musim ini di Losail. Di saat yang sama, Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Dani Pedrosa juga menyihir penonton dengan aksi-aksinya berebut posisi dua.

Serunya balapan tersebut berimbas positif ke jumlah penonton siaran langsung gelaran MotoGP. Di Spanyol, misalnya, yang musim ini "diwakili" oleh Lorenzo, Marquez, Pedrosa, Alvaro Bautista, Aleix Espargaro, dan Hector Barbera.

Diwartakan situs resmi MotoGP, siaran stasiun Tele5 di Spanyol untuk MotoGP Qatar mengalami penambahan jumlah penonton sebesar 44,6% dari tahun lalu, dengan jumlah 4,5 juta pemirsa yang puncaknya mencapai 5,2 juta. Siaran MotoGP Qatar juga mencatatkan porsi 25,2% dari total share pemirsa di Spanyol.

Kembalinya Rossi ke tim Yamaha juga membangkitkan antusiasme di Italia. Tercatat 5,28 juta penonton--dengan puncak 6,63 juta pemirsa. Tayangan itu juga meraih 17,5% total share pemirsa di Italia.

Sementara di Inggris Raya, performa oke Crutchlow di pramusim sudah membuat aksinya cukup ditunggu-tunggu. Jumlah pemirsa tayangan balapan di seri itu meningkat nyaris 75% dibandingkan tahun lalu, dengan 1,7 juta-2 juta pemirsa menyaksikan balapan.

Di Jerman, ada sekitar 410 ribu pemirsa tayangan MotoGP kendatipun mereka mungkin cukup kecewa setelah pebalap pujaannya, Stefan Bradl, crash usai berduel dengan Rossi.

Selain disiarkan di tv reguler, gelaran pembuka MotoGP musim ini juga disiarkan di sekitar 40 pesawat terbang yang memiliki layanan Sport24, dari maskapai-maskapai ternama dunia seperti Gulf Air, Lufthansa, Emirates, dan Turkish Airlines.

Dengan awal impresif, bukan tidak mungkin kecenderungan positif dalam jumlah penonton televisi ini akan terulang pada seri kedua di Austin pada 21 April mendatang.

Sabtu, 30 Maret 2013

Tes MotoGP Jerez Giliran Rossi Tercepat

Senin, 25/03/2013 02:29 WIB

Tampilan Motor Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo 2013




Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo resmi menjadi pembalap Yamaha pada tahun 2013, kembalinya Rossi ke Yamaha membuat persaingan di dalam pabrikan Yamaha semakin sengit juga persaingan antar pabrikan lainnya seperi Honda dan Ducati.

Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo resmi merilis motor Yamaha YZR-M1 terbaru dengan tampilan baru pada hari Jum'at, 22 Februari 2013. Dengan tampilan motor hampir mirip sama dengan motor pada tahun 2012, di bagian wajah masih memakai jargon Yamaha dari Indonesia yaitu "SEMAKIN DI DEPAN" juga di bagian body samping di sebelah bawah. Lagi-lagi tim Yamaha tidak mendapat sponsor tunggal mulai dari tahun 2010 keluarnya Fiat Motor, karena pindahnya Rossi dari Yamaha ke Ducati, semoga saja ketika Moto GP 2013 dimulai atau tahun depan Tim Yamaha dapat mendapat sponsor tunggal.

Berikut tampilan motor Yamaha YZR-M1 Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terbaru :


Menanti Aksi Doni Tata dan Rafid Topan di Moto2


 


Selasa, 26/03/2013 16:59 WIB

Jakarta - Indonesia menyertakan dua rider dalam ajang balap Moto2 musim 2013. Rafid Topan dan Doni Tata adalah pebalap tanah air yang akan meramaikan kasta kedua ajang balap motor dunia itu.

Akhir bulan Oktober tahun lalu muncul kabar menggembirakan dari dua pebalap Indonesia. Topan direkrut oleh QMMF Racing Team, sementara Doni bergabung dengan tim Federal Oil Gresini.

Warta mengenai keikutsertaan kedua pebalap itu dipertegas dengan tercantumnya nama mereka dalam daftar pebalap yang dirilis oleh federasi balap motor sedunia (FIM), pada 28 November 2012 untuk semua kelas motor prototipe.

Doni bersama Federal Oil Gresini menggunakan nomor motor tujuh, sementara Topan memilih nomor 97 untuk musim pertamanya di ajang balap Moto2.

Menjelang bergulirnya musim baru Moto2, Doni dan Topan sudah menjalani tiga kali tes resmi. Namun hasil kurang memuaskan harus diterima oleh kedua pebalap itu.

Doni yang mencatatkan waktu tercepat satu menit 38,266 detik, harus puas menempati peringkat ke-27 dari total 28 pebalap di tes pertama di Sirkuit Valencia 12-14 Februari lalu.

Sementara itu, Topan yang saat itu hanya mencatatkan waktu tercepat satu menit 41,431 detik, hingga lebih akrab dengan posisi juru kunci.

Saat melakoni tes kedua di Sirkuit Jerez yang dimulai lima hari berikutnya, baik Doni maupun Topan masih setia di barisan belakang pebalap.

Dalam tes resmi terakhir yang berlangsung di sirkuit yang sama, pada 18-20 Maret pekan lalu, Doni dan Topan mampu memperpendek selisih waktu dengan pebalap tercepat.

Doni yang menorehkan waktu tercepat satu menit 47,266 detik hanya berselisih sekitar tiga detik dari Pol Espargaro yang menempati posisi pertama. Sedangkan Topan yang menorehkan satu menit 47,682 detik, hanya berjarak sekitar empat detik.

Kendati selisih waktu Doni dan Topan dengan pebalap terdepan sudah mulai memendek, tapi kedua pebalap itu masih akrab dengan posisi paling buntut.

Doni ada di peringkat ke 27 dari 28 pebalap, dan Topan tepat ada di belakangnya.

Tapi, Doni mengaku senang dengan peningkatan performa yang didapat selama menjalani tiga sesi tes resmi meski belum cukup signifikan. Meskipun juga dia menegaskan belum merasa puas dengan hasil yang sudah diraih.

"Saya meresa lelah tapi senang karena secara bertahap saya berkembang, merasa lebih baik dengan motor dan saya belum bisa merasa lebih puas dengan pekerjaan yang sudah dicapai bersama tim," jelas Doni di situs resmi Gresini.

"Kami memiliki dasar untuk melakukan pekerjaan yang bagus saat musim dimulai dan semua ada di posisinya agar kami bisa mencapai hasil yang bagus," imbuhnya.

Doni dan Topan akan memulai petualangannya di ajang Moto2 musim 2013 di Sirkuit Losail pada 7 April mendatang.

Untuk Topan, balapan itu akan menjadi panggung kedua usai melakoni satu seri di ajang kejuaraan motor dunia GP Valencia tahun lalu, sementara Doni sudah merasakan berlomba selama 16 seri di tahun 2008 saat berpacu di nomor 250cc bersama Yamaha.

Minggu, 17 Februari 2013

Rossi Pede Bisa Bersaing dengan Lorenzo dan Pedrosa



Getty Images/Mirco Lazzari gp

Sabtu, 09/02/2013 03:37 WIB

Sepang - Hasil tes di Sirkuit Sepang membuat puas Valentino Rossi. Meski menyebut Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa berada di kelas yang beda, The Doctor pede dirinya akan bisa bersaing dengan dua rider tersebut.

Rossi menutup tes di Sepang dengan duduk di posisi tiga daftar pebalap tercepat di belakang Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo. Di dua hari pertama, pebalap Yamaha itu bertengger di posisi empat.

Seluruh capaian tersebut jadi indikasi positif buat Rossi untuk kembali ke persaingan papan atas MotoGP, setelah dua musim terakhir dia terpuruk bersama Ducati.

"Pastinya saya masih harus melakukan banyak pekerjaan, terutama untuk bisa bersaing dengan Lorenzo dan Pedrosa," sahut Rossi.

"Jorge melakukan simulasi balap dengan hebat, di level yang sangat tinggi dan dia mengendarai motor dengan sangat baik. Jika saya harus melakukan simulasi balap hari ini, saya tidak akan bisa secepat dia," lanjut rider 33 tahun itu seperti dikutip dari Crash.

Dengan kompetisi musim baru akan digelar April mendatang, Rossi pun pede kalau saat seri mulai bergulir nanti dia akan punya kemampuan untuk berkompetisi dengan Lorenzo dan Pedrosa.

"Tapi bagaimanapun, bisa memulai musim dengan potensi, dan target yang sudah ditetapkan, untuk terus berkembang demi bisa bertarung dengan Pedrosa dan Lorenzo, ini adalah sebuah langkah yang bagus." tuntasnya.

 

Rossi yang Kompetitif Bagus untuk MotoGP



Getty Images/Mirco Lazzari

Kamis, 14/02/2013 06:36 WIB


 Jakarta - Kembali gabung Yamaha, Valentino Rossi diyakini akan kompetitif lagi. Kondisi itu bukan saja bagus untuk The Doctor, karena juga akan memberi efek positif buat tontonan MotoGP secara umum.

Rossi telah menunjukkan indikasi kebangkitannya saat menjalani sesi tes di Sepang pekan lalu. Menempati posisi empat di dua hari perdana, dia menutup sesi tersebut dengan duduk di posisi tiga, di belakang Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo.

"Valentino masih menjadi pebalap tercepat di lintasan dan dia masih memegang rekor yang terbaik dan dia akan termotivasi. Saya pikir akan sangat-sangat sulit buatnya mengalahkan Lorenzo dengan mesin yang sama, tapi saya yakin dia akan kembali ke penampilan terbaiknya," prediksi pebalap Yamaha Tech 3, Cal Crutchlow.

Hasil di Sepang tersebut dianggap sudah cukup menggambarkan kalau rider asal Italia itu bakal kembali ke persaingan menjadi juara di musim 2013 ini. Kondisi yang akan memberi dampat baik buat pertunjukan MotoGP.

"Itu akan bagus untuk ditonton karena semua orang menginginkan dia kembali ada di depan. Bukan cuma fans yang ingin kembali melihatnya tapi juga pebalap lain. Dia memberikan kompetisi yang bagus di depan dan dia membuat balapan menjadi seru."

"Valentino selalu memberikan pertarungan dan buat saya tidak ada alasan dia tak bisa menang lagi," tuntasnya dalam wawancara dengan MCN.

Marquez Tak Berharap Bisa Bersaing dengan Pedrosa, Rossi & Lorenzo



AFP/Saed Khan

Kamis, 14/02/2013 08:16 WIB

Jakarta - Jadi pendatang baru di ajang MotoGP, Marc Marquez tak memasang target tinggi. Meski diprediksi akan bisa kompetitif, rider Honda berusia 19 tahun itu tak berharap bisa bersaing dengan tiga pebalap teratas.

Marquez dipilih Honda untuk mendampingi Dani Pedrosa di musim balap 2013 ini. Dia mengisi kekosongan yang ditinggal Casey Stoner, usai pebalap asal Australia itu memutuskan pensiun.

Honda berharap banyak pada remaja Spanyol berusia 19 tahun itu untuk bisa bersaing di papan atas meski baru menjalani musim debut. Faktanya, Marquez dianggap punya kemampuan hebat menyusul sukses dia menjuarai kelas 125 cc di tahun 2010 dan jadi juara dunia Moto2 musim 2012 lalu.

"Yang paling saya nikmati dengan motor ini adalah tenaga dan akselerasinya. Sekarang saya lebih bisa mengendalikannya, saya mulai lebih bisa menikmati diri saya sendiri," sahut Marquez menceritakan pengalaman menggeber MotoGP dalam wawancara yang dimuat Crash.

Terkait persaingan di musim debutnya, Marquez tak mau berharap banyak. Meski diprediksi bakal kompetitif dan mencatatkan hasil memuaskan di sesi tes Sepang, dia tak yakin bisa berada di level yang sama dengan Pedrosa, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.

"Saya tidak berharap berada di level yang sama dengan Dani, Valentino dan Lorenzo. Tapi bertahap saya merasa bagus. Sekarang ini (catatan) waktu tidaklah penting, karena pebalap lain tengah mencoba beragam hal pada motornya. Tapi tentu saja, lebih baik berada di posisi atas dibanding tercecer di belakang," lanjut dia.

Sebelum Bergabung, Dovizioso Sudah Tahu Kondisi Sulit di Ducati



Getty Images/Mirco Lazzari

Jumat, 15/02/2013 15:20 WIB

Jakarta - Ducati tampil mengecewakan pada tes resmi kedua MotoGP di sirkuit Sepang. Rider baru pabrikan asal Italia, Andrea Dovizioso, mengaku tahu situasi sulit yang dialami timnya sejak belum bergabung.

Dalam tes yang berlangsung tiga hari pada 5-7 Februari lalu, Ducati masih belum juga menunjukkan perbaikan performa motor. Catatan terbaik mereka adalah bertengger di peringkat sembilan.

Adalah Nicky Hayden yang menempati posisi itu setelah menempuh waktu 2,084 detik lebih lambat dari pebalap tercepat, Dani Pedrosa, yang membukukan waktu terbaik dua menit 0,1 detik. Dovizioso sendiri berada di posisi 10 dengan torehan waktu terbaik dua menit 2,227 detik.

Berkaca pada performa Ducati itu, Dovizioso lantas meminta tim untuk segera melakukan banyak perbaikan.

Kendati begitu, pebalap 26 tahun itu juga mengaku bahwa dia sudah menyadari kondisi sulit yang dialami oleh Ducati sejak masih memperkuat tim Yamaha Tech 3 musim lalu.

"Situasinya sungguh berat, tapi semua orang mengetahui itu sebelum kami datang ke sini. Perbedaan (waktunya) sangat jauh, tapi kami negetahui itu dengan baik," kata rider asal Italia itu di Crash.

Selama memperkuat Yamaha Tech 3 musim lalu, Dovizioso berhasil meraih podium sebanyak enam kali. Torehan itu lebih baik dari prestasi Valentino Rossi yang cuma menggapai tiga kali podium saat dua tahun memperkuat Ducati.

The Doctor akui Lorenzo nyaman, Marquez menakutkan

10 Februari 2013

Valentino Rossi yang mencatatkan waktu tercepat keempat pada dua hari pertama uji coba pramusim MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, 5 dan 6 Februari mengaku senang performanya terus membaik.
Meski begitu, pebalap Yamaha Factory Racing tersebut berpendapat bahwa Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez yang menduduki posisi tiga besar dapat melaju lebih cepat lagi darinya.
“Saya sangat senang karena kami tampil lebih baik. Ini sangat menyenangkan!” ujar Rossi. “Namun Dani, Jorge dan Marc bisa lebih cepat lagi. Mereka sangat kuat,” tambahnya.
Menurut The Doctor, ketiga pebalap tersebut sangat nyaman dengan motor masing-masing sehingga dapat mencetak waktu fantastis, terutama Marquez. Rossi pun berpendapat rookie Repsol Honda itu berpeluang lebih cepat lagi.
“Saya bisa melihat Jorge dari dekat dan ia dapat menjalani lap yang sangat baik sejak awal. Ia sangat nyaman dengan motor kami, begitu pula Dani dan Marc. Namun Marc sangat menakutkan, ia masih punya peluang besar untuk lebih cepat lagi,” pungkasnya.

 

Kamis, 17 Januari 2013

'Jika Stoner Ingin Kembali, Pintu Honda Selalu Terbuka'

Sabtu, 12/01/2013 18:27 WIB

 

Getty Images/Matt Blyth

Tokyo - Cuma dua musim saja Casey Stoner bersama-sama tim MotoGP Repsol Honda, tetapi tampaknya impresi yang ada sedemikian mendalam. Maka jika Stoner memutuskan untuk melepas masa pensiunnya, Honda pun selalu siap menerima.

Stoner mulai membela tim Repsol Honda pada musim 2011, setelah sebelumnya berkiprah dengan Ducati. Di akhir musim pertamanya, ia langsung berhasil menjadi juara dunia.

Musim 2012 lalu menjadi musim terakhirnya bersama Honda, dan juga di MotoGP, karena Stoner memutuskan pensiun saat musim tuntas. Di akhir musim, ia menempati posisi tiga.

"Kami mengadakan pesta perpisahan untuknya pada hari Senin malam usai seri Valencia. Setelah pesta selesai, kami berdua tetap terjaga, ngobrol, dan saya sulit mengendalikan air mata. Saya merasa sangat sedih ia akan meninggalkan MotoGP," kata Prinsipal Tim Repsol Honda Shuhei Nakamoto di Autosport.

"Keesokan harinya saya ditanya oleh sejumlah teman Casey apa yang saya katakan kepadanya malam itu. Ketika saya bertanya apa alasan mereka menanyakan itu, mereka bilang Casey, yang sebelumnya sudah yakin untuk pensiun, justru mengatakan, 'Mungkin aku harus terus membalap...'," lanjut Nakamoto.

Ia lantas mengenang masa-masa Stoner di timnya. Nakamoto mengaku langsung mendapat kesan positif dari rider Australia yang sebelumnya juga pernah menjadi juara dunia bersama Ducati itu. Kesan tersebut tetap terjaga sampai-sampai ia pun kini menjamin akan menerima Stoner lagi jika memutuskan comeback ke MotoGP.

"Sedari hari pertama Casey datang membalap untuk Repsol Honda, nyaris setiap hari ia menemukan hal baru yang bikin kami terkesima. Saya belum menemukan pebalap lain yang sedemikian menyenangkan untuk diajak bekerja sama."

"Saya harap ia segera pulih sepenuhnya dari cedera dan jika ia memutuskan untuk kembali, ia akan menemukan sambutan hangat sudah menanti. Saya mengatakan kepadanya bahwa tawaran itu selalu berlaku," lugas Nakamoto.

 

Dovizioso Siap Hadapi Tantangan di Ducati

Rabu, 16/01/2013 16:27 WIB

 
Ducati Course


Jakarta - Ducati memulai musim yang benar-benar baru di tahun 2013 ini menyusul terjadinya pergantian manajemen dan pebalap. Si pendatang baru, Andrea Dovizioso, mengaku siap menghadapi tantangan yang datang.

Perubahan besar di tim Ducati bukan hanya terkait kepergian Valentino Rossi ke Yamaha dan kedatangan Dovizioso untuk menemani Nicky Hayden. Dari jajaran manajemen juga terjadi pergantian setelah Bernhard Gobmeier ditunjuk sebagai pelaksana operasional tim menggantikan pejabat sebelumnya Filippo Preziosi.

"Moto perusahaan kami adalah 'Pantang Menyerah', dan dengan kemampuan untuk bereaksi yang selalu menjadi karakteristik kami, kami menghadapi 2013 dengan organisasi baru, siap untuk kembali ke lintasan," sahut Presiden Eksekutif Ducati Motor, Gabriele Del Torchio, dalam peluncuran Desmosedici GP13 di Madonna di Campiglio, Italia.

Ducati gagal memenangi satupun balapan dalam dua musim terakhir. Bahkan seorang Valentino Rossi juga tak mampu berbuat banyak dan cuma naik podium yang jadi prestasi terbaiknya.

Mengisi posisi yang sebelumnya dipunya Rossi, Dovizioso mengaku siap menghadapi tantangan yang menanti dirinya dan tim Ducati di musim 2013 ini. Namun dia juga mengingatkan kalau keberadaannya di Ducati akan butuh waktu untuk bisa memberikan performa terbaik serta memaksimalkan Desmosedici GP13.

"Targetnya sederhana. Kami harus bekerja untuk memangkas jarak. Saya memilih tantangan ini karena saya tahu saya bisa melakukannya dengan baik. Saya harus mengenal semua orang (di Ducati), tapi ini sebuah proyek jangka panjang dan pada balapan pertama kami akan tidak terlalu fokus pada hasil yang didapat," sahut Dovizioso.

"Setiap motor punya filosofinya sendiri dan Anda harus menemukan hal positif dari Desmosedici . Sebagian besar akan bergantung pada perubahan apa yang akan dibuat. Kami harus terbuka terhadap segala perubahan. Berdasarkan waktu yang ada, kami akan membuat perubahan yang memungkinkan dan dibutuhkan," lanjut pebalap 26 tahun asal Italia itu di Foxport.

 

Senin, 14 Januari 2013

Jelang Musim 2013 MotoGP Kenalkan Sistem Hukuman Baru

Alvaro Bautista ketika menabrak Jorge Lorenzo dari belakang di Sirkuit Assen, Belanda, 30 Juni 2012.
Alvaro Bautista ketika menabrak Jorge Lorenzo dari belakang di Sirkuit Assen, Belanda, 30 Juni 2012. (sumber: motogp.com) 
Penalti berbasis poin untuk pembalap yang ceroboh dan agresif.

Gaya membalap yang sembrono, agresif dan bisa membahayakan orang lain di trek akan berhadapan dengan sistem hukuman baru MotoGP yang didasarkan pada akumulasi poin, dan berlaku musim 2013 nanti.

Di bawah sistem baru ini, setiap pelanggaran bisa terkena poin satu sampai 10 tergantung kadarnya dan setiap pembalap yang telah mendapat poin 10 akan langsung terkena larangan bertanding satu kali.

Mereka yang telah mengumpulkan empat poin akan dihukum start paling belakang di grid, dan nilai tujuh diganjar start dari pitlane.

Begitu angka 10 dicapai, poin pembalap yang bersangkutan dikembalikan ke nol setelah hukuman dijatuhkan. Sistem penalti ini tidak mengenal akumulasi poin yang bisa berdampak hukuman di musim berikutnya.

Seperti diberitakan Motorcycle News, penalti berbasis poin ini berlaku untuk semua kategori: Moto3, Moto2 dan MotoGP.

Sistem baru ini diperkenalkan untuk menjawab kritikan yang mengatakan MotoGP kurang konsisten dalam menghukum para pembalap agresif.

Tak hanya di trek, sistem hukuman yang baru juga mencakup hal-hal lain balapan. Misalnya pada musim 2012, pembalap Moto3 asal Findlandia Niklas Ajo sempat dilarang bertanding dua kali karena mendorong seorang pengawas balapan di Jerez dan melakukan hal sama pada pembalap lain setelah kecelakaan di Indianapolis.

Hal-hal semacam ini juga bisa terkena sistem penalti poin, yang telah disetujui dalam pertemuan Komisi Grand Prix di Madrid, pekan lalu.

Hubungan Valentino Rossi & Lorenzo Musim Depan Bisa Memanas

Posted on December 20, 2012 by admin

valentino rossi vs lorenzo Hubungan Valentino Rossi & Lorenzo Musim Depan Bisa MemanasLiputanmotogp.com - Hubungan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di tim Yamaha pada Motogp musim 2013 diyakini akan didominasi dengan gesekan atau permusuhan seperti yang terjadi pada tahun 2008 dan 2010.
Rossi kembali ke skuad pabrikan Yamaha untuk menjalani musim balap MotoGP 2013, dan hal ini sempat memicu pembicaraan tentang kemungkinan adanya persaingan sengit dengan Lorenzo, yang tak lain juga merupakan rivalnya di lintasan balap.
Sebelumnya, selama tiga tahun berturut-turut Rossi bersama Lorenzo memperkuat Yamaha, dan tak jarang keduanya terlibat persaingan ketat, meski berstatus sebagai rekan setim. Mengingat bagaimana sejarah hubungan keduanya yang tak pernah benar-benar harmonis, Bos Tim Yamaha, Lin Jarvis memahami situasi munculnya potensi gesekan kuat saat musim balap berlangsung.
“Kami tahu bagaimana mengelola dua bintang besar dalam satu tim, dan itu tidak mudah dilakukan. Keduanya kini sedikit lebih tua, dan skenarionya sangat berbeda sekarang dari yang terjadi di masa lalu,” jelas Jarvis.
Valentino (Rossi) adalah raja balapan MotoGP, dan Jorge (Lorenzo) adalah sang pangeran yang mencoba mengambil takhta dari Rossi. Tidak diragukan lagi, di masa lalu hal itu akan menciptakan banyak ketegangan, tapi sekarang berbeda,” bebernya.
“Jorge adalah pembalap nomor satu, dan dia telah memenangkan dua dari tiga kejuaraan dunia terakhir. Tapi Valentino tidak muda lagi. Dia seorang bintang mapan yang datang kembali untuk menunjukkan bahwa dia bisa memenangi kejuaraan dunia lain, dan masih sanggup memenangkan perlombaan,” jelasnya.
“Saya pikir itu adalah dinamika yang berbeda saat ini. Saya yakin kami akan memiliki beberapa momen dan isu-isu ini, karena level ini sangat kompetitif. Dan jika keduanya berjuang untuk menang, maka saya yakin akan ada situasi itu, maka kami akan harus berurusan dengan mereka untuk menyelesaikannya,” tutup Jarvis.

Jelang Musim 2013 Marquez Tak Yakin Naik Podium di Balapan Pertama

Pembalap Honda Marc Marquez.
Pembalap Honda Marc Marquez. (sumber: motogp.com)

Honda meminta dia supaya tetap kalem dan tenang.

Marc Marquez tak mau dibebani target untuk meraih hasil podium di balapan MotoGP pertamanya, seperti yang dulu berhasil diraih dua seniornya sesama Spanyol, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo.

Malah pembalap Honda itu mengatakan tak yakin bisa langsung tampil mengesankan.

“Saat ini kupikir hal tersebut (naik podium) masih belum bisa dilakukan,” kata Marquez seperti dilansir Autosport, mengomentari kans dia di balapan pembuka di Qatar bulan depan.

"Aku bukan mengesampingkan apa pun, hanya memang sulit untuk memprediksi. Tapi Honda sudah menyampaikan padaku supaya tetap kalem,” kata juara dunia kelas Moto2 itu.

“Yang mereka inginkan dariku adalah meraih kemajuan, tenang dan semakin membaik.”

Baik Lorenzo maupun Pedrosa berhasil naik podium di balapan MotoGP pertama mereka pada 2007 dan 2005 setelah sebelumnya menjadi juara dunia kelas 250cc, yang sekarang berubah menjadi Moto2.

"Hasil ujicoba lebik baik dari yang kubayangkan. Di Malaysia ketika sampai di sana kupikir akan menjadi tiga hari yang sulit, tapi kemudian aku mulai percaya diri dan mencoba hal-hal baru,” kata Marquez.

"Jalanku masih panjang dan semoga aku bisa mengambil keuntungan penuh dari rangkaian ujicoba yang masih tersisa."

Espargaro Terbaik di Jok CRT

Posted on December 20, 2012 by admin
Espargaro CRT Espargaro Terbaik di Jok CRTLiputanmotogp.com - Aleix Espargaro memang baru semusim dan mengoleksi 21 seri, jauh ketimbang rekannya yang lebih senior, Randy de Puniet di kelas Motogp. Tapi di musim pertamanya, Espargaró mampu unggul dan bahkan menjadi joki terbaik di antara rider-rider tim CRT lain.
Espargaró yang menghuni tim Power Electronic Aspar bersama De Puniet, berulang kali tampil digdaya di atas sejumlah tim CRT lain. Yang membuat Espargaro lebih semringah, De Puniet sukses dikalahkannya di berbagai seri musim 2012.
“Saya senang kami bisa mencapai target yang kami canangkan sejak awal musim lalu. Tentu saya sangat puas, apalagi bisa mengalahkan rekan setim saya dengan tipe motor yang sama,” paparnya.
“Saya tahu biasanya yang mendapat motor baru, dengan segera mampu mendominasi. Sesaat saya tahu rekan saya adalah Randy, saya sadar tantangan saya akan lebih sulit. Dia pembalap top dan saya tahu dia takkan membuat hidup saya lebih mudah,” lanjut Espargaró.
Ya, musim 2013 mendatang bakal menjadi musim kedua Espargaró di MotoGP, sementara De Puniet, akan delapan kali berturut-turut di kelas tertinggi pacuan kuda besi ini. Oleh karena itu, mampu mengatasi De Puniet, terutama di tiga seri akhir, menjadi suatu hal yang bermakna baginya.
Pengecualian ada pada seri kedua di Jerez, di mana Espargaró mengalahkan De Puniet tanpa kesulitan lantaran rider Prancis itu, mengalami problem teknis pada motornya dan tak bisa melanjutkan lomba. Espargaró sendiri akhirnya finis di posisi ke-12.
“Di Jerez, saya tak layak menang dengan cara begitu darinya. Randy terpaksa mengakhiri lomba lebih awal. Walau begitu, raihan saya di posisi 12 memberi ekstra motivasi. Sedari awal lomba, saya selalu yakin pada diri sendiri karena tak ada yang mustahil,” tutup Espargaro.

Ben Spies Tinggalkan Yamaha karena Dihina

Ben Spies ketika masih berseragam Yamaha musim 2012.
Ben Spies ketika masih berseragam Yamaha musim 2012. (sumber: MotoGP.com)

Disindir tak mau tampil serius ketika sedang keracunan makanan.

Pembalap MotoGP Ben Spies akan membela tim Pramac Ducati musim ini setelah secara mengejutkan mengumumkan hengkang dari tim elit Yamaha pertengahan musim lalu. Belakangan, dia mengaku telah direndahkan oleh salah satu pejabat senior di tim Jepang tersebut yang menjadi alasannya pergi.

Peristiwa itu menurut pengakuannya terjadi saat Grand Prix Italia di Mugello dan menjelang balapan berikutnya di Laguna Seca, Amerika Serikat.

“Aku tengah mengalami keracunan makanan di Mugello, keracunan parah. Aku seharusnya tak ikut balapan. Aku menderita di balik helm dan setelah itu kondisiku naik turun dan gemetar tak karuan," kata Spies di Crash.net.

"Yamaha tetap tinggal di Italia dan melakukan ujicoba hari berikutnya, tapi aku tak naik motor, karena memang tak bisa. Aku tak bisa bergerak, tak bisa melakukan apa-apa.”

Lalu, masih menurut pengakuannya, dia didatangi seseorang yang langsung menyerangnya dengan kalimat-kalimat pedas.

"Seorang staf senior Yamaha – hanya itu yang bisa aku sampaikan – bilang padaku, 'Kami telah menaruh banyak uang padamu. Tak usah datang ke Laguna Seca kalau kamu tidak memberi 100 persen.'

"Lalu dia menambahkan, 'Kami sudah tak lagi percaya pada dirimu.' Itulah momen ketika aku memutuskan tak mau lagi membalap untuk Yamaha musim 2013. Aku punya banyak teman di Yamaha, tapi ketika seseorang bicara padamu seperti itu, maka kamu akan kehilangan respek pada mereka.”

Spies telah membela Yamaha sejak beralih ke ajang Superbike di mana dia sempat menjadi juara dunia pada 2009, dan memenangi seri pertamanya di MotoGP musim 2011 dalam debutnya bersama tim utama Yamaha musim 2011.

Namun kemenangan di Grand Prix Belanda itu rupanya juga menjadi satu-satunya bagi Yamaha sampai musim 2012, di mana dia tampil sangat mengecewakan dan bahkan hampir selalu dikalahkan oleh dua pembalap tim satelit Yamaha Tech 3.

Kontras dengan yang diraih, rekan setim Jorge Lorenzo di atas motor yang sama mampu menjadi juara dunia mengatasi tekanan duo Honda Dani Pedrosa dan Casey Stoner.

“Yamaha adalah motor yang hebat tapi banyak masalah di tikungan. Kalau goyang, atau bannya keluar jalur, motornya seperti kesal. Sedangkan Honda atau Ducati tampaknya bisa dikendarai dengan cara yang sedikit lebih liar,” dalih Spies.

Spies sebelumnya berkeinginan kembali ke Superbike bersama tim BMW namun akhirnya tergiur tawaran Pramac Ducati untuk tetap di MotoGP.

Sedangkan bagi Yamaha, kepergian Spies nampaknya tak terlalu disesali karena mereka mendapat pengganti yang lebih atraktif secara komersial dan dari segi jumlah penggemar, dan dinilai lebih berpotensi meraih gelar juara dunia. Siapa lagi kalau bukan legenda hidup MotoGP Valentino Rossi.

Ini Dia Alasan Dovi Hijrah ke Ducati

Posted on December 18, 2012 by admin
dovizioso ducati Ini Dia Alasan Dovi Hijrah ke DucatiLiputanmotogp.com - Yamaha Tech 3 membocorkan alasan Andrea Dovizioso hijrah ke Ducati. Tim principal Herve Poncharal mengatakan Doviziso berambisi ingin menjadi pembalap pabrikan utama, bukan tim satelit.
Sebenarnya, Tech 3 sempat memberikan penawaran kepada Dovizioso untuk kontrak baru pada musim 2013 mendatang. Namun, pembalap asal Italia itu memutuskan untuk meninggalkan tim satelit Yamaha itu dan bergabung dengan Ducati.
Poncharal menjelaskan Dovi sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pembalap satelit Yamaha. Pasalnya, masukkannya untuk mengembangkan motor YZR-M1, ternyata kurang begitu didengar. Hal ini yang membuatnya memutuskan hengkang ke Ducati.
“Apa yang Dovi inginkan sepertinya saya percaya itu lebih dari uang, adalah dukungan dari pabrikan. Jelas ketika bergabung dengan Yamaha ingin mencoba dan menjadi pembalap pabrikan mereka,” jelas Poncharal.
“Sebenarnya Dovi tidak mau terlalu tergabung di tim utama Yamaha, tapi Dovi ingin pabrikan memberikan dukungan dan memberikan spesifikasi serta mendapatkan perlakuan sama dengan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi,” sambungnya.
Namun, ketika itu Poncharal menjelaskan kepada Dovi itu tidak mungkin terjadi. Sudah jelas, mantan pembalap Repsol Honda itu sangat kecewa. Dia memutuskan untuk menerima tawaran Ducati di awal musim 2013.
“Dovi ingin terlibat dalam pengembangan dan bekerja sama dengan juru mesin. Dia sangat menyukai hal itu. Saya yakin itu yang memotivasinya untuk hengkang ketimbang apapun,” tutupnya.

Rossi dan Lorenzo Takkan Bisa Akur

Valentino Rossi (kanan) dan Jorge Lorenzo
Valentino Rossi (kanan) dan Jorge Lorenzo (sumber: motogp.com)

"Hal yang paling kamu inginkan adalah mengalahkan siapa pun yang mengendarai motor yang sama dengan punyamu."

Legenda hidup balap sepeda motor Giacomo Agostini berpendapat suasana tim Yamaha akan sangat panas musim depan dengan kehadiran Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi yang dinilai akan mengulang permusuhan mereka dulu.

"Valentino dan Jorge memang sudah lebih dewasa dibandingkan ketika mereka menjadi rekan setim dulu, tapi tetap tidak mungkin bagi mereka untuk melewati satu musim penuh sebagai teman," kata Agostini seperti dilansir Autosport.

"Ketika kamu punya dua ayam jago di kandang ayam betina yang sama, yang satu pasti ingin menjadi lebih jagoan dari yang lain. Aku mengalami hal itu saat bersama Hailwood, Read dan juga Bergamonti: hal yang paling kamu inginkan adalah mengalahkan siapa pun yang mengendarai motor yang sama dengan punyamu, karena itulah cara menunjukkan siapa yang lebih baik,” kata pemegang rekor juara dunia 15 kali di berbagai kelas itu, dengan menyebut beberapa pembalap ternama pada jamannya.

"Jika kamu tertinggal dari pembalap dengan motor berbeda maka situasinya tidak terlalu negatif, karena perbandingannya tidak imbang," jelas pria gaek asal Italia itu.

Pendapat Agostini itu didasarkan pada keyakinannya bahwa Rossi adalah salah satu calon juara dunia potensial musim depan, meskipun dia sendiri lebih memfavoritkan Lorenzo.

"Rossi akan menang lagi bersama Yamaha, tapi itu tidak akan mudah," kata Agostini.

"Menurutku dia bisa memenangi satu atau dua seri per tahun, namun tidak ada lagi dominasi seperti dulu. Para pesaingnya lebih muda dan telah berkembang."

Ditanya tentang siapa yang dia jagokan sebagai juara dunia, Agostini menjawab: "Lorenzo – meskipun Pedrosa terus membalap seperti yang dilakukannya akhir musim ini, dia (Lorenzo) akan tetap tangguh. Valentino akan meramaikan pertarungan karena dia juga akan sering naik podium."

Lorenzo: Takkan Ada Dinding Pembatas

Posted on December 18, 2012 by admin
lorenzo rossi Lorenzo: Takkan Ada Dinding PembatasLiputanmotogp.com - Jorge Lorenzo menegaskan bahwa di musim depan, dirinya akan ‘buka-bukaan’ dengan rekan setimnya, Valentino Rossi terkait settingan motor Yamaha.
Rossi akan kembali menjadi rekan Lorenzo pada musim MotoGP 2013, usai menjalani dua musim yang buruk bersama Ducati. Pada pengalaman duet pertamanya pada 2008-2010 lalu, Rossi dan Lorenzo diketahui tidak berhubungan dengan baik.
Waktu itu, Rossi yang masih jadi pembalap utama, mulai merasa terancam dengan performa Lorenzo yang terus menanjak. Puncaknya, pada musim 2010, The Doctor meminta pihak Yamaha untuk membuatkan dinding pemisah di garasi tim. Hal ini dilakukan demi menjaga kerahasiaan settinganmotor pembalap asal Italia tersebut.
Namun, kini situasinya terbalik. Lorenzo kini berstatus pembalap utama setelah sukses menghadirkan dua gelar juara untuk Yamaha, sementara Rossi hanya jadi pembalap kedua.
Akankah Lorenzo membalas Rossi? Kecemasan tersebut sempat terlintas dalam benak kubu Yamaha. Namun, The Spaniard menegaskan bahwa hal itu tidak akan terjadi.
“Mungkin, terlalu banyak kepentingan sehingga ada dinding pembatas. MotoGP adalah olahraga individu, karena setiap orang antusias akan pekerjaannya sendiri. Ini tidak seperti sepakbola atau basket,” tutur Lorenzo coba memahami alasan Rossi meminta dinding pembatas, kala itu.
“Terlepas dari itu semua, saya tidak masalah. Untuk kali ini, tidak akan ada dinding pembatas,” tutup Juara Dunia Motogp 2012.

Duel Rossi vs Lorenzo Paling Ditunggu

Valentino Rossi (kanan) dan Jorge Lorenzo.
Valentino Rossi (kanan) dan Jorge Lorenzo. (sumber: AFP)

Juga layak dinanti: lanjutan Pedrosa vs Lorenzo, dan rookie Marquez melawan veteran Rossi.

Musim 2013 kemungkinan besar akan berlangsung jauh lebih seru dari tahun kemarin dengan makin matangnya Dani Pedrosa untuk bertarung head-to-head dengan sesama pembalap Spanyol Jorge Lorenzo, dan kehadiran juara dunia Moto2 Marc Marquez yang baru berumur 19 tahun, menantang veteran Valentino Rossi.

Di balik perseteruan Honda-Yamaha itu, Ducati dengan pemodal baru produsen mobil papan atas Audi siap menjegal bersama pembalap berbakat asal Italia, Andrea Dovizioso, yang sudah membuktikan diri musim lalu dengan meraih banyak hasil podium meski cuma mengendarai motor tim satelit.

Namun duel yang sarat emosi dan kontroversi justru paling mungkin hadir dari Rossi dan Lorenzo.

Emosional karena secara historis mereka pernah berseteru panas baik di trek maupun di garasi, dan kontroversial karena puncak permusuhan itu terjadi ketika dulu mereka berada di satu tim.

Sekarang mereka bersatu lagi di Yamaha dan masing-masing berucap manis kalau mereka saling menghormati, akan mengedepankan tim dan tak akan membahayakan rekan sendiri.

Tapi bisakah Rossi dan Lorenzo dipercaya soal itu? Rossi kembali ke Yamaha bukan sekedar bernostalgia, tapi karena ingin kembali menang. Kalau soal mencari gaji, walaupun tidak disebutkan jumlahnya tapi the Doctor pernah mengaku yang dia terima di Ducati dulu malah lebih tinggi.

Dulu Lorenzo  datang sebagai rookie MotoGP di Yamaha dan langsung tenggelam di balik bayang-bayang Rossi yang sedang dalam puncak karirnya. Di samping sering terjatuh karena kesalahan sendiri, Lorenzo juga kerap dipecundangi dalam duel one-on-one dengan jagoan Italia itu, dan agak  “dizolimi” ketika Rossi memutuskan untuk memberi sekat di garasi mereka berdua.

Sekarang Lorenzo yang berstatus juara dunia dan Yamaha sendiri menyebutnya sebagai pembalap nomor satu, Rossi nomor dua. Jadi susah dipercaya dia akan menerima Rossi dengan senyum manis dan tangan terbuka seperti ucapannya.

Yang lebih seru lagi, sejak mereka berduet 2008 Yamaha langsung mengusasai gelar juara dunia lewat Rossi pada 2008 dan 2009, dan Lorenzo pada 2010.

Berikut ringkasan persaingan mereka baik ketika masih bersama di Yamaha maupun ketika Rossi pindah ke Ducati:

2008-2010:
Juara Seri: Rossi 17 - Lorenzo 14
Podium: Rossi 39 - Lorenzo 34
Pole: Lorenzo 16 - Rossi 10
Lap tercepat: Rossi 13 - Lorenzo 9
Juara dunia: Rossi 2 - Lorenzo 1

2011-2012:
Juara seri: Lorenzo 9 - Rossi 0
Podium: Lorenzo 26 - Rossi 2
Pole: Lorenzo 9 - Rossi 0
Lap tercepat: Lorenzo 7 - Rossi 2
Juara dunia: Lorenzo 1 – Rossi 0

Prestasi MotoGP sepanjang karir sampai 2012:
Juara seri: Rossi 79 - Lorenzo 23
Podium: Rossi 141 - Lorenzo 60
Pole: Rossi 49 - Lorenzo 25
Lap tercepat: Rossi 67 - Lorenzo 16
Juara dunia: Rossi 7 - Lorenzo 2

Rata-rata capaian dibagi jumlah musim yang mereka ikuti (Rossi 13 musim, Lorenzo 5 musim):
Juara seri per musim: Rossi 6,1 - Lorenzo 4,6
Podium per musim: Lorenzo 12 - Rossi 10,8
Pole per musim: Lorenzo 5 - Rossi 3,8
Lap tercepat per musim: Rossi 5,2 - Lorenzo 3,2
Juara dunia per musim: Rossi 0,5 - Lorenzo 0,4

Sirkuit Phillip Island Dengan Aspal Baru Diklaim Sangat Mulus

Posted on December 15, 2012 by admin
Phillip Island 2013 Sirkuit Phillip Island Dengan Aspal Baru Diklaim Sangat MulusLiputanmotogp.com - Untuk pertama kalinya dalam 14 tahun terakhir, aspal di Sirkuit Phillip Island diganti dengan yang baru. Saking mulusnya permukaan sirkuit kebanggaan Australia tersebut, trek Phillip Island diklaim sangat mulus.
Terakhir kali aspal di sirkuit sepanjang 4,445 km itu diganti adalah pada 1998 silam. Sejak itu, permukaan trek tersebut tak pernah direnovasi.
Meski aspalnya terbilang jadul, Sirkuit Phillip Island dikenal sebagai salah satu trek tercepat di MotoGP selain Sirkuit Mugello.
Konturnya yang lebar dan banyak lintasan lurus membuat Casey Stoner dan Nicky Hayden masing-masing mencatat top speed hingga 177,5 km/jam serta 177,8 km di sirkuit ini.
Biaya pemasangan aspal baru ini sendiri menghabiskan dana hingga USD 3 juta. Mengingat kalender MotoGP Australia baru akan dihelat pada 20 Oktober mendatang, masih banyak waktu bagi aspal baru ini untuk ‘matang’.
“Lapisan yang baru ini semulus pantat bayi,” seloroh pemilik sirkuit dari Linfox Property Group, Andrew Fox.
“Saya mempunyai lima orang anak, jadi saya tahu hal tersebut!” tutup Fox.
Related posts:
  1. Body Motor Gresini CRT Mentok Aspal
  2. Sejarah Baru MotoGP
  3. Stoner Percepat Penyembuhan Cidera
  4. Hasil Race MotoGP di Sirkuit Sepang Malaysia
  5. Musim Depan Repsol Honda Tampil Dengan Corak Baru

Jelang Musim 2013 Bos Honda: 2013 Kesempatan Terakhir Pedrosa

Dani Pedrosa
Dani Pedrosa (sumber: MotoGP.com)

"Kalau gagal tahun ini, maka kemungkinan dia tak pernah bisa juara dunia lagi."

Dani Pedrosa tidak akan pernah menjadi juara dunia MotoGP kalau dia gagal lagi musim ini, demikian dikatakan bos tim Honda Racing Corporation (HRC) Shuhei Nakamoto.

Nakamoto mengungkapkan keyakinannya bahwa berdasarkan penampilan Pedrosa musim lalu, tahun ini dia akan berhasil menjadi juara dunia dan kalau bisa mewujudkan itu maka musim-musim berikutnya pembalap Spanyol itu akan bisa menambah beberapa tropi lagi.

Pedrosa menjadi pembalap dengan kemenangan seri terbanyak musim 2012, sebagian besar diraihnya di paruh kedua musim, dan terus meningkatkan tekanan pada rival senegara, Jorge Lorenzo, yang akhirnya menjadi juara dunia bersama Yamaha.

"Menurutku kalau dia tidak memenangi titel tahun ini, kemungkinan besar dia tidak akan bisa juara dunia lagi. Namun kalau berhasil, maka cukup mungkin dia akan menjadi juara dunia beberapa kali," kata Nakamoto di Autosport.

"Dia berhasil mengalahkan rival utamanya dalam duel satu lawan satu, membalap di bawah guyuran hujan dan menang di Malaysia, berhasil menjaga tetap kencang bahkan di kondisi basah, yang sebelumnya menjadi titik lemah dia. Tak perlu dipertanyakan lagi, Dani sudah meningkat ke level lain dan sekarang menjadi kompetitor yang sangat kuat.”

Nakamoto menambahkan upgrade motor yang dilakukan pada pertengahan musim lalu telah membantu mentransformasi Pedrosa.

"Di paruh pertama musim, kami kesulitan dengan motornya, berusaha menemukan keseimbangan menyusul aturan baru tentang bobot (maksimal) ditambah perubahan pada ban," jelas Nakamoto.

"Tapi begitu kami memperkenalkan motor yang baru, dia (Pedrosa) terus membaik. Di Grand Prix Ceko dia bertarung luar biasa melawan Jorge, menyalip lalu disalip, sampai akhirnya Dani menyentuh garis finis lebih dulu. Aku tak yakin dia pernah mengalami balapan seperti itu sebelumnya sejak mengikuti kelas 125cc, jadi pendapatku peristiwa itu membawanya ke tahapan baru,” kata pria Jepang itu mengenang musim 2012.

"Mesin baru kami telah sangat membaik dalam pengereman dan mengatasi tikungan, dan rupanya motor yang begitu hebat memberi Dani rasa percaya diri yang baru."

Stoner Semakin Dekat ke Ajang V8 Supercars

Posted on December 15, 2012 by admin
 Stoner Semakin Dekat ke Ajang V8 Supercars Setelah pensiun dari ajang balap MotoGP, teka-teki masa depan Casey Stoner masih menjadi hal yang dinanti para fans-nya. Saat ini mantan rider Honda Repsol itu diyakini akan menjajal arena V8 Supercar secara kontinu.
Pagi tadi, Stoner diakui manajer TeamVodafone, Adrian Burgess, sudah menjajal mobil Holden Commodore milik Jamie Whincup di sebuah sesi tes yang digelar di Queensland Raceway, Ipswich. Spekulasi pun bertebaran bak jamur di musim hujan yang mengatakan, Stoner akan serius menekuni kariernya di V8.
“Hasil tesnya saat ini sudah bagus dan adaptasi dirinya dengan situasi di belakang kemudi, sudah baik. Dia sendiri memang ingin merasakan, bagaimana deru mesin V8,” terang Burgess.
Di trek yang memiliki total panjang 3,12 km itu, Stoner memantapkan waktu terbaik 1 menit 11 detik. Perihal kegiatannya di belakang kemudi V8, bukan hal ‘ujug-ujug’ bagi Stoner. Dengan sesi tes hari ini, berarti sudah dua kali The Kurri Kurri Boy mencicipi V8. Walau begitu, Burgess belum bisa memastikan masa depan Stoner di kokpit roda empat.
“Menyoal hari ini, dia hanya mencoba mengendarai mobil kami. Setelah hari ini berakhir, dia segera pulang dan mungkin akan menganalisa masa depannya, apakah ingin mencoba kompetisi ini atau tidak,” tutup Burgess.

Daftar Lengkap Peserta MotoGP 2013

Balapan MotoGP.
Balapan MotoGP. (sumber: MotoGP.com)

Meliputi 24 pembalap, separuh dari tiga pabrikan besar separuh lagi tim independen.

Lukas Pesek dari tim independen Suter BMW menjadi pembalap terakhir yang resmi terdaftar  di MotoGP sehingga lengkap sudah 24 peserta untuk musim 2013.

Separuh dari jumlah pembalap itu akan membela tim utama dan satelit tiga pabrikan besar – Ducati, Honda dan Yamaha – sedangkan sisanya bernaung di tim-tim independen atau Claiming Rule Team (CRT).

Motor yang ada di CRT ini termasuk BMW, Kawasaki, Aprilia dan ART.

“Saya sangat senang mendapat kesempatan ini. Membalap di MotoGP jelas bukan hal mudah, saya akan bertarung melawan pembalap-pembalap terbaik di dunia. Ini sebuah langkah besar namun pastinya saya akan melakukan yang terbaik,” kata Pesek yang berhidung mancung itu seperti dilansir Crash.net.

Pria asal Republik Ceko ini sudah absen dari dunia balap motor sejak meninggalkan kelas Moto2 di akhir musim 2010.

Berikut daftar lengkap pembalap dan tim MotoGP musim 2013:

Pembalap tim utama:
Jorge Lorenzo SPA – Kontrak dengan Yamaha sampai akhir 2014.
Valentino Rossi ITA - Kontrak dengan Yamaha sampai akhir 2014.
Dani Pedrosa SPA - Kontrak dengan Repsol Honda sampai akhir 2014.
Marc Marquez* SPA - - Kontrak dengan Repsol Honda sampai akhir 2014.
Nicky Hayden USA – Kontrak dengan  Ducati sampai akhir 2013.
Andrea Dovizioso ITA - Kontrak dengan  Ducati sampai akhir 2014.

Pembalap tim satelit:
Cal Crutchlow GBR – Kontrak dengan Tech 3 Yamaha sampai akhir 2013.
Bradley Smith* GBR - Kontrak dengan Tech 3 Yamaha sampai akhir 2014.
Ben Spies USA – Kontrak dengan Pramac Ducati sampai akhir 2013.
Andrea Iannone* ITA - Kontrak dengan Pramac Ducati sampai akhir 2013.
Stefan Bradl GER –Kontrak dengan  LCR Honda/HRC sampai akhir 2014.
Alvaro Bautista SPA – Kontrak dengan Gresini Honda sampai akhir 2013.

Pembalap tim independen (CRT)
Colin Edwards USA - Forward Racing (FTR-Kawasaki) sampai akhir 2013.
Claudio Corti* ITA - Forward Racing (FTR-Kawasaki) sampai akhir 2013.
Karel Abraham CZE - Cardion AB (ART) sampai akhir 2013.
Randy de Puniet FRA - Power Electronics Aspar (ART) sampai akhir 2013.
Alex Espargaro SPA- Power Electronics Aspar (ART sampai akhir 2013.
Hiroshi Aoyama JPN - Avintia Blusens (FTR-Kawasaki) sampai akhir 2013.
Hector Barbera SPA - Avintia Blusens (FTR-Kawasaki) sampai akhir 2013.
Danilo Petrucci ITA - IodaRacing (Suter-BMW sampai akhir 2013.
Lukas Pesek* CZE - IodaRacing (Suter-BMW sampai akhir 2013.
Bryan Staring* AUS - Honda Gresini (FTR-Honda) sampai akhir 2013.
Michael Laverty* GBR - Paul Bird Motorsport (PBM-Aprilia) sampai akhir 2013.
Yonny Hernandez COL - Paul Bird Motorsport (ART) sampai akhir 2013.

Kamis, 03 Januari 2013

MotoGP klasik di YouTube

MotoGP klasik di YouTube: kita mulai tahun baru melihat kembali pada Valentino Rossi menang pertama di kelas utama!

http://www.youtube.com/watch?v=IWiM2EAux0o

Rabu, 02 Januari 2013

Rusia Juga Target Gelar Balap MotoGP

rabu, 2 januari 2013






Tahun 2014 mendatang adalah tahun perdana Sirkuit Sochi di Rusia akan menyelenggarakan ajang balap Formula 1 yang juga bersamaan dengan pagelaran Olimpiade 2014 di Rusia nanti. Namun kepala pengelola Sirkuit Sochi yaitu Alexander Bogdanov, menegaskan tidak puas hanya dengan menggelar balap mobil saja.

Meski sirkuit itu sendiri masih dalam tahap pembangunan, namun proses yang berjalan lancar hingga sekarang, membuat pengelola sirkuit sangat yakin bisa menarik minat penyelenggaraan balap MotoGP di negara tersebut.

“Konstruksi sirkuit ini memang dibangun dengan memenuhi standar tertinggi balap mobil. Sirkuit ini bahkan bakal jadi salah satu yang terpanjang di F1, yaitu dengan 5.854 meter. Saat konstruksi sirkuit ini jadi nanti, kami akan menggelar FIA GT World Series, FIA WEC, WTCC, Formula 3, dan kejuaraan balap nasional Rusia,” jelas Bogdanov.

“Selain sudah mendaftarkan berbagai ajang balap mobil, jelas kami juga ingin menggelar balap motor kelas dunia seperti MotoGP, WSBK dan balap motor lainnya,” paparnya.

Bogdanov juga sadar bahwa syarat sirkuit Formula 1 dan MotoGP biasanya berbeda. Tapi ia yakin desain yang sirkuit di negaranya memenuhi persyaratan untuk balap F1 dan MotoGP. Semoga saja.