Kamis, 17 Januari 2013

'Jika Stoner Ingin Kembali, Pintu Honda Selalu Terbuka'

Sabtu, 12/01/2013 18:27 WIB

 

Getty Images/Matt Blyth

Tokyo - Cuma dua musim saja Casey Stoner bersama-sama tim MotoGP Repsol Honda, tetapi tampaknya impresi yang ada sedemikian mendalam. Maka jika Stoner memutuskan untuk melepas masa pensiunnya, Honda pun selalu siap menerima.

Stoner mulai membela tim Repsol Honda pada musim 2011, setelah sebelumnya berkiprah dengan Ducati. Di akhir musim pertamanya, ia langsung berhasil menjadi juara dunia.

Musim 2012 lalu menjadi musim terakhirnya bersama Honda, dan juga di MotoGP, karena Stoner memutuskan pensiun saat musim tuntas. Di akhir musim, ia menempati posisi tiga.

"Kami mengadakan pesta perpisahan untuknya pada hari Senin malam usai seri Valencia. Setelah pesta selesai, kami berdua tetap terjaga, ngobrol, dan saya sulit mengendalikan air mata. Saya merasa sangat sedih ia akan meninggalkan MotoGP," kata Prinsipal Tim Repsol Honda Shuhei Nakamoto di Autosport.

"Keesokan harinya saya ditanya oleh sejumlah teman Casey apa yang saya katakan kepadanya malam itu. Ketika saya bertanya apa alasan mereka menanyakan itu, mereka bilang Casey, yang sebelumnya sudah yakin untuk pensiun, justru mengatakan, 'Mungkin aku harus terus membalap...'," lanjut Nakamoto.

Ia lantas mengenang masa-masa Stoner di timnya. Nakamoto mengaku langsung mendapat kesan positif dari rider Australia yang sebelumnya juga pernah menjadi juara dunia bersama Ducati itu. Kesan tersebut tetap terjaga sampai-sampai ia pun kini menjamin akan menerima Stoner lagi jika memutuskan comeback ke MotoGP.

"Sedari hari pertama Casey datang membalap untuk Repsol Honda, nyaris setiap hari ia menemukan hal baru yang bikin kami terkesima. Saya belum menemukan pebalap lain yang sedemikian menyenangkan untuk diajak bekerja sama."

"Saya harap ia segera pulih sepenuhnya dari cedera dan jika ia memutuskan untuk kembali, ia akan menemukan sambutan hangat sudah menanti. Saya mengatakan kepadanya bahwa tawaran itu selalu berlaku," lugas Nakamoto.

 

Dovizioso Siap Hadapi Tantangan di Ducati

Rabu, 16/01/2013 16:27 WIB

 
Ducati Course


Jakarta - Ducati memulai musim yang benar-benar baru di tahun 2013 ini menyusul terjadinya pergantian manajemen dan pebalap. Si pendatang baru, Andrea Dovizioso, mengaku siap menghadapi tantangan yang datang.

Perubahan besar di tim Ducati bukan hanya terkait kepergian Valentino Rossi ke Yamaha dan kedatangan Dovizioso untuk menemani Nicky Hayden. Dari jajaran manajemen juga terjadi pergantian setelah Bernhard Gobmeier ditunjuk sebagai pelaksana operasional tim menggantikan pejabat sebelumnya Filippo Preziosi.

"Moto perusahaan kami adalah 'Pantang Menyerah', dan dengan kemampuan untuk bereaksi yang selalu menjadi karakteristik kami, kami menghadapi 2013 dengan organisasi baru, siap untuk kembali ke lintasan," sahut Presiden Eksekutif Ducati Motor, Gabriele Del Torchio, dalam peluncuran Desmosedici GP13 di Madonna di Campiglio, Italia.

Ducati gagal memenangi satupun balapan dalam dua musim terakhir. Bahkan seorang Valentino Rossi juga tak mampu berbuat banyak dan cuma naik podium yang jadi prestasi terbaiknya.

Mengisi posisi yang sebelumnya dipunya Rossi, Dovizioso mengaku siap menghadapi tantangan yang menanti dirinya dan tim Ducati di musim 2013 ini. Namun dia juga mengingatkan kalau keberadaannya di Ducati akan butuh waktu untuk bisa memberikan performa terbaik serta memaksimalkan Desmosedici GP13.

"Targetnya sederhana. Kami harus bekerja untuk memangkas jarak. Saya memilih tantangan ini karena saya tahu saya bisa melakukannya dengan baik. Saya harus mengenal semua orang (di Ducati), tapi ini sebuah proyek jangka panjang dan pada balapan pertama kami akan tidak terlalu fokus pada hasil yang didapat," sahut Dovizioso.

"Setiap motor punya filosofinya sendiri dan Anda harus menemukan hal positif dari Desmosedici . Sebagian besar akan bergantung pada perubahan apa yang akan dibuat. Kami harus terbuka terhadap segala perubahan. Berdasarkan waktu yang ada, kami akan membuat perubahan yang memungkinkan dan dibutuhkan," lanjut pebalap 26 tahun asal Italia itu di Foxport.

 

Senin, 14 Januari 2013

Jelang Musim 2013 MotoGP Kenalkan Sistem Hukuman Baru

Alvaro Bautista ketika menabrak Jorge Lorenzo dari belakang di Sirkuit Assen, Belanda, 30 Juni 2012.
Alvaro Bautista ketika menabrak Jorge Lorenzo dari belakang di Sirkuit Assen, Belanda, 30 Juni 2012. (sumber: motogp.com) 
Penalti berbasis poin untuk pembalap yang ceroboh dan agresif.

Gaya membalap yang sembrono, agresif dan bisa membahayakan orang lain di trek akan berhadapan dengan sistem hukuman baru MotoGP yang didasarkan pada akumulasi poin, dan berlaku musim 2013 nanti.

Di bawah sistem baru ini, setiap pelanggaran bisa terkena poin satu sampai 10 tergantung kadarnya dan setiap pembalap yang telah mendapat poin 10 akan langsung terkena larangan bertanding satu kali.

Mereka yang telah mengumpulkan empat poin akan dihukum start paling belakang di grid, dan nilai tujuh diganjar start dari pitlane.

Begitu angka 10 dicapai, poin pembalap yang bersangkutan dikembalikan ke nol setelah hukuman dijatuhkan. Sistem penalti ini tidak mengenal akumulasi poin yang bisa berdampak hukuman di musim berikutnya.

Seperti diberitakan Motorcycle News, penalti berbasis poin ini berlaku untuk semua kategori: Moto3, Moto2 dan MotoGP.

Sistem baru ini diperkenalkan untuk menjawab kritikan yang mengatakan MotoGP kurang konsisten dalam menghukum para pembalap agresif.

Tak hanya di trek, sistem hukuman yang baru juga mencakup hal-hal lain balapan. Misalnya pada musim 2012, pembalap Moto3 asal Findlandia Niklas Ajo sempat dilarang bertanding dua kali karena mendorong seorang pengawas balapan di Jerez dan melakukan hal sama pada pembalap lain setelah kecelakaan di Indianapolis.

Hal-hal semacam ini juga bisa terkena sistem penalti poin, yang telah disetujui dalam pertemuan Komisi Grand Prix di Madrid, pekan lalu.

Hubungan Valentino Rossi & Lorenzo Musim Depan Bisa Memanas

Posted on December 20, 2012 by admin

valentino rossi vs lorenzo Hubungan Valentino Rossi & Lorenzo Musim Depan Bisa MemanasLiputanmotogp.com - Hubungan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di tim Yamaha pada Motogp musim 2013 diyakini akan didominasi dengan gesekan atau permusuhan seperti yang terjadi pada tahun 2008 dan 2010.
Rossi kembali ke skuad pabrikan Yamaha untuk menjalani musim balap MotoGP 2013, dan hal ini sempat memicu pembicaraan tentang kemungkinan adanya persaingan sengit dengan Lorenzo, yang tak lain juga merupakan rivalnya di lintasan balap.
Sebelumnya, selama tiga tahun berturut-turut Rossi bersama Lorenzo memperkuat Yamaha, dan tak jarang keduanya terlibat persaingan ketat, meski berstatus sebagai rekan setim. Mengingat bagaimana sejarah hubungan keduanya yang tak pernah benar-benar harmonis, Bos Tim Yamaha, Lin Jarvis memahami situasi munculnya potensi gesekan kuat saat musim balap berlangsung.
“Kami tahu bagaimana mengelola dua bintang besar dalam satu tim, dan itu tidak mudah dilakukan. Keduanya kini sedikit lebih tua, dan skenarionya sangat berbeda sekarang dari yang terjadi di masa lalu,” jelas Jarvis.
Valentino (Rossi) adalah raja balapan MotoGP, dan Jorge (Lorenzo) adalah sang pangeran yang mencoba mengambil takhta dari Rossi. Tidak diragukan lagi, di masa lalu hal itu akan menciptakan banyak ketegangan, tapi sekarang berbeda,” bebernya.
“Jorge adalah pembalap nomor satu, dan dia telah memenangkan dua dari tiga kejuaraan dunia terakhir. Tapi Valentino tidak muda lagi. Dia seorang bintang mapan yang datang kembali untuk menunjukkan bahwa dia bisa memenangi kejuaraan dunia lain, dan masih sanggup memenangkan perlombaan,” jelasnya.
“Saya pikir itu adalah dinamika yang berbeda saat ini. Saya yakin kami akan memiliki beberapa momen dan isu-isu ini, karena level ini sangat kompetitif. Dan jika keduanya berjuang untuk menang, maka saya yakin akan ada situasi itu, maka kami akan harus berurusan dengan mereka untuk menyelesaikannya,” tutup Jarvis.

Jelang Musim 2013 Marquez Tak Yakin Naik Podium di Balapan Pertama

Pembalap Honda Marc Marquez.
Pembalap Honda Marc Marquez. (sumber: motogp.com)

Honda meminta dia supaya tetap kalem dan tenang.

Marc Marquez tak mau dibebani target untuk meraih hasil podium di balapan MotoGP pertamanya, seperti yang dulu berhasil diraih dua seniornya sesama Spanyol, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo.

Malah pembalap Honda itu mengatakan tak yakin bisa langsung tampil mengesankan.

“Saat ini kupikir hal tersebut (naik podium) masih belum bisa dilakukan,” kata Marquez seperti dilansir Autosport, mengomentari kans dia di balapan pembuka di Qatar bulan depan.

"Aku bukan mengesampingkan apa pun, hanya memang sulit untuk memprediksi. Tapi Honda sudah menyampaikan padaku supaya tetap kalem,” kata juara dunia kelas Moto2 itu.

“Yang mereka inginkan dariku adalah meraih kemajuan, tenang dan semakin membaik.”

Baik Lorenzo maupun Pedrosa berhasil naik podium di balapan MotoGP pertama mereka pada 2007 dan 2005 setelah sebelumnya menjadi juara dunia kelas 250cc, yang sekarang berubah menjadi Moto2.

"Hasil ujicoba lebik baik dari yang kubayangkan. Di Malaysia ketika sampai di sana kupikir akan menjadi tiga hari yang sulit, tapi kemudian aku mulai percaya diri dan mencoba hal-hal baru,” kata Marquez.

"Jalanku masih panjang dan semoga aku bisa mengambil keuntungan penuh dari rangkaian ujicoba yang masih tersisa."

Espargaro Terbaik di Jok CRT

Posted on December 20, 2012 by admin
Espargaro CRT Espargaro Terbaik di Jok CRTLiputanmotogp.com - Aleix Espargaro memang baru semusim dan mengoleksi 21 seri, jauh ketimbang rekannya yang lebih senior, Randy de Puniet di kelas Motogp. Tapi di musim pertamanya, Espargaró mampu unggul dan bahkan menjadi joki terbaik di antara rider-rider tim CRT lain.
Espargaró yang menghuni tim Power Electronic Aspar bersama De Puniet, berulang kali tampil digdaya di atas sejumlah tim CRT lain. Yang membuat Espargaro lebih semringah, De Puniet sukses dikalahkannya di berbagai seri musim 2012.
“Saya senang kami bisa mencapai target yang kami canangkan sejak awal musim lalu. Tentu saya sangat puas, apalagi bisa mengalahkan rekan setim saya dengan tipe motor yang sama,” paparnya.
“Saya tahu biasanya yang mendapat motor baru, dengan segera mampu mendominasi. Sesaat saya tahu rekan saya adalah Randy, saya sadar tantangan saya akan lebih sulit. Dia pembalap top dan saya tahu dia takkan membuat hidup saya lebih mudah,” lanjut Espargaró.
Ya, musim 2013 mendatang bakal menjadi musim kedua Espargaró di MotoGP, sementara De Puniet, akan delapan kali berturut-turut di kelas tertinggi pacuan kuda besi ini. Oleh karena itu, mampu mengatasi De Puniet, terutama di tiga seri akhir, menjadi suatu hal yang bermakna baginya.
Pengecualian ada pada seri kedua di Jerez, di mana Espargaró mengalahkan De Puniet tanpa kesulitan lantaran rider Prancis itu, mengalami problem teknis pada motornya dan tak bisa melanjutkan lomba. Espargaró sendiri akhirnya finis di posisi ke-12.
“Di Jerez, saya tak layak menang dengan cara begitu darinya. Randy terpaksa mengakhiri lomba lebih awal. Walau begitu, raihan saya di posisi 12 memberi ekstra motivasi. Sedari awal lomba, saya selalu yakin pada diri sendiri karena tak ada yang mustahil,” tutup Espargaro.

Ben Spies Tinggalkan Yamaha karena Dihina

Ben Spies ketika masih berseragam Yamaha musim 2012.
Ben Spies ketika masih berseragam Yamaha musim 2012. (sumber: MotoGP.com)

Disindir tak mau tampil serius ketika sedang keracunan makanan.

Pembalap MotoGP Ben Spies akan membela tim Pramac Ducati musim ini setelah secara mengejutkan mengumumkan hengkang dari tim elit Yamaha pertengahan musim lalu. Belakangan, dia mengaku telah direndahkan oleh salah satu pejabat senior di tim Jepang tersebut yang menjadi alasannya pergi.

Peristiwa itu menurut pengakuannya terjadi saat Grand Prix Italia di Mugello dan menjelang balapan berikutnya di Laguna Seca, Amerika Serikat.

“Aku tengah mengalami keracunan makanan di Mugello, keracunan parah. Aku seharusnya tak ikut balapan. Aku menderita di balik helm dan setelah itu kondisiku naik turun dan gemetar tak karuan," kata Spies di Crash.net.

"Yamaha tetap tinggal di Italia dan melakukan ujicoba hari berikutnya, tapi aku tak naik motor, karena memang tak bisa. Aku tak bisa bergerak, tak bisa melakukan apa-apa.”

Lalu, masih menurut pengakuannya, dia didatangi seseorang yang langsung menyerangnya dengan kalimat-kalimat pedas.

"Seorang staf senior Yamaha – hanya itu yang bisa aku sampaikan – bilang padaku, 'Kami telah menaruh banyak uang padamu. Tak usah datang ke Laguna Seca kalau kamu tidak memberi 100 persen.'

"Lalu dia menambahkan, 'Kami sudah tak lagi percaya pada dirimu.' Itulah momen ketika aku memutuskan tak mau lagi membalap untuk Yamaha musim 2013. Aku punya banyak teman di Yamaha, tapi ketika seseorang bicara padamu seperti itu, maka kamu akan kehilangan respek pada mereka.”

Spies telah membela Yamaha sejak beralih ke ajang Superbike di mana dia sempat menjadi juara dunia pada 2009, dan memenangi seri pertamanya di MotoGP musim 2011 dalam debutnya bersama tim utama Yamaha musim 2011.

Namun kemenangan di Grand Prix Belanda itu rupanya juga menjadi satu-satunya bagi Yamaha sampai musim 2012, di mana dia tampil sangat mengecewakan dan bahkan hampir selalu dikalahkan oleh dua pembalap tim satelit Yamaha Tech 3.

Kontras dengan yang diraih, rekan setim Jorge Lorenzo di atas motor yang sama mampu menjadi juara dunia mengatasi tekanan duo Honda Dani Pedrosa dan Casey Stoner.

“Yamaha adalah motor yang hebat tapi banyak masalah di tikungan. Kalau goyang, atau bannya keluar jalur, motornya seperti kesal. Sedangkan Honda atau Ducati tampaknya bisa dikendarai dengan cara yang sedikit lebih liar,” dalih Spies.

Spies sebelumnya berkeinginan kembali ke Superbike bersama tim BMW namun akhirnya tergiur tawaran Pramac Ducati untuk tetap di MotoGP.

Sedangkan bagi Yamaha, kepergian Spies nampaknya tak terlalu disesali karena mereka mendapat pengganti yang lebih atraktif secara komersial dan dari segi jumlah penggemar, dan dinilai lebih berpotensi meraih gelar juara dunia. Siapa lagi kalau bukan legenda hidup MotoGP Valentino Rossi.

Ini Dia Alasan Dovi Hijrah ke Ducati

Posted on December 18, 2012 by admin
dovizioso ducati Ini Dia Alasan Dovi Hijrah ke DucatiLiputanmotogp.com - Yamaha Tech 3 membocorkan alasan Andrea Dovizioso hijrah ke Ducati. Tim principal Herve Poncharal mengatakan Doviziso berambisi ingin menjadi pembalap pabrikan utama, bukan tim satelit.
Sebenarnya, Tech 3 sempat memberikan penawaran kepada Dovizioso untuk kontrak baru pada musim 2013 mendatang. Namun, pembalap asal Italia itu memutuskan untuk meninggalkan tim satelit Yamaha itu dan bergabung dengan Ducati.
Poncharal menjelaskan Dovi sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pembalap satelit Yamaha. Pasalnya, masukkannya untuk mengembangkan motor YZR-M1, ternyata kurang begitu didengar. Hal ini yang membuatnya memutuskan hengkang ke Ducati.
“Apa yang Dovi inginkan sepertinya saya percaya itu lebih dari uang, adalah dukungan dari pabrikan. Jelas ketika bergabung dengan Yamaha ingin mencoba dan menjadi pembalap pabrikan mereka,” jelas Poncharal.
“Sebenarnya Dovi tidak mau terlalu tergabung di tim utama Yamaha, tapi Dovi ingin pabrikan memberikan dukungan dan memberikan spesifikasi serta mendapatkan perlakuan sama dengan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi,” sambungnya.
Namun, ketika itu Poncharal menjelaskan kepada Dovi itu tidak mungkin terjadi. Sudah jelas, mantan pembalap Repsol Honda itu sangat kecewa. Dia memutuskan untuk menerima tawaran Ducati di awal musim 2013.
“Dovi ingin terlibat dalam pengembangan dan bekerja sama dengan juru mesin. Dia sangat menyukai hal itu. Saya yakin itu yang memotivasinya untuk hengkang ketimbang apapun,” tutupnya.

Rossi dan Lorenzo Takkan Bisa Akur

Valentino Rossi (kanan) dan Jorge Lorenzo
Valentino Rossi (kanan) dan Jorge Lorenzo (sumber: motogp.com)

"Hal yang paling kamu inginkan adalah mengalahkan siapa pun yang mengendarai motor yang sama dengan punyamu."

Legenda hidup balap sepeda motor Giacomo Agostini berpendapat suasana tim Yamaha akan sangat panas musim depan dengan kehadiran Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi yang dinilai akan mengulang permusuhan mereka dulu.

"Valentino dan Jorge memang sudah lebih dewasa dibandingkan ketika mereka menjadi rekan setim dulu, tapi tetap tidak mungkin bagi mereka untuk melewati satu musim penuh sebagai teman," kata Agostini seperti dilansir Autosport.

"Ketika kamu punya dua ayam jago di kandang ayam betina yang sama, yang satu pasti ingin menjadi lebih jagoan dari yang lain. Aku mengalami hal itu saat bersama Hailwood, Read dan juga Bergamonti: hal yang paling kamu inginkan adalah mengalahkan siapa pun yang mengendarai motor yang sama dengan punyamu, karena itulah cara menunjukkan siapa yang lebih baik,” kata pemegang rekor juara dunia 15 kali di berbagai kelas itu, dengan menyebut beberapa pembalap ternama pada jamannya.

"Jika kamu tertinggal dari pembalap dengan motor berbeda maka situasinya tidak terlalu negatif, karena perbandingannya tidak imbang," jelas pria gaek asal Italia itu.

Pendapat Agostini itu didasarkan pada keyakinannya bahwa Rossi adalah salah satu calon juara dunia potensial musim depan, meskipun dia sendiri lebih memfavoritkan Lorenzo.

"Rossi akan menang lagi bersama Yamaha, tapi itu tidak akan mudah," kata Agostini.

"Menurutku dia bisa memenangi satu atau dua seri per tahun, namun tidak ada lagi dominasi seperti dulu. Para pesaingnya lebih muda dan telah berkembang."

Ditanya tentang siapa yang dia jagokan sebagai juara dunia, Agostini menjawab: "Lorenzo – meskipun Pedrosa terus membalap seperti yang dilakukannya akhir musim ini, dia (Lorenzo) akan tetap tangguh. Valentino akan meramaikan pertarungan karena dia juga akan sering naik podium."

Lorenzo: Takkan Ada Dinding Pembatas

Posted on December 18, 2012 by admin
lorenzo rossi Lorenzo: Takkan Ada Dinding PembatasLiputanmotogp.com - Jorge Lorenzo menegaskan bahwa di musim depan, dirinya akan ‘buka-bukaan’ dengan rekan setimnya, Valentino Rossi terkait settingan motor Yamaha.
Rossi akan kembali menjadi rekan Lorenzo pada musim MotoGP 2013, usai menjalani dua musim yang buruk bersama Ducati. Pada pengalaman duet pertamanya pada 2008-2010 lalu, Rossi dan Lorenzo diketahui tidak berhubungan dengan baik.
Waktu itu, Rossi yang masih jadi pembalap utama, mulai merasa terancam dengan performa Lorenzo yang terus menanjak. Puncaknya, pada musim 2010, The Doctor meminta pihak Yamaha untuk membuatkan dinding pemisah di garasi tim. Hal ini dilakukan demi menjaga kerahasiaan settinganmotor pembalap asal Italia tersebut.
Namun, kini situasinya terbalik. Lorenzo kini berstatus pembalap utama setelah sukses menghadirkan dua gelar juara untuk Yamaha, sementara Rossi hanya jadi pembalap kedua.
Akankah Lorenzo membalas Rossi? Kecemasan tersebut sempat terlintas dalam benak kubu Yamaha. Namun, The Spaniard menegaskan bahwa hal itu tidak akan terjadi.
“Mungkin, terlalu banyak kepentingan sehingga ada dinding pembatas. MotoGP adalah olahraga individu, karena setiap orang antusias akan pekerjaannya sendiri. Ini tidak seperti sepakbola atau basket,” tutur Lorenzo coba memahami alasan Rossi meminta dinding pembatas, kala itu.
“Terlepas dari itu semua, saya tidak masalah. Untuk kali ini, tidak akan ada dinding pembatas,” tutup Juara Dunia Motogp 2012.

Duel Rossi vs Lorenzo Paling Ditunggu

Valentino Rossi (kanan) dan Jorge Lorenzo.
Valentino Rossi (kanan) dan Jorge Lorenzo. (sumber: AFP)

Juga layak dinanti: lanjutan Pedrosa vs Lorenzo, dan rookie Marquez melawan veteran Rossi.

Musim 2013 kemungkinan besar akan berlangsung jauh lebih seru dari tahun kemarin dengan makin matangnya Dani Pedrosa untuk bertarung head-to-head dengan sesama pembalap Spanyol Jorge Lorenzo, dan kehadiran juara dunia Moto2 Marc Marquez yang baru berumur 19 tahun, menantang veteran Valentino Rossi.

Di balik perseteruan Honda-Yamaha itu, Ducati dengan pemodal baru produsen mobil papan atas Audi siap menjegal bersama pembalap berbakat asal Italia, Andrea Dovizioso, yang sudah membuktikan diri musim lalu dengan meraih banyak hasil podium meski cuma mengendarai motor tim satelit.

Namun duel yang sarat emosi dan kontroversi justru paling mungkin hadir dari Rossi dan Lorenzo.

Emosional karena secara historis mereka pernah berseteru panas baik di trek maupun di garasi, dan kontroversial karena puncak permusuhan itu terjadi ketika dulu mereka berada di satu tim.

Sekarang mereka bersatu lagi di Yamaha dan masing-masing berucap manis kalau mereka saling menghormati, akan mengedepankan tim dan tak akan membahayakan rekan sendiri.

Tapi bisakah Rossi dan Lorenzo dipercaya soal itu? Rossi kembali ke Yamaha bukan sekedar bernostalgia, tapi karena ingin kembali menang. Kalau soal mencari gaji, walaupun tidak disebutkan jumlahnya tapi the Doctor pernah mengaku yang dia terima di Ducati dulu malah lebih tinggi.

Dulu Lorenzo  datang sebagai rookie MotoGP di Yamaha dan langsung tenggelam di balik bayang-bayang Rossi yang sedang dalam puncak karirnya. Di samping sering terjatuh karena kesalahan sendiri, Lorenzo juga kerap dipecundangi dalam duel one-on-one dengan jagoan Italia itu, dan agak  “dizolimi” ketika Rossi memutuskan untuk memberi sekat di garasi mereka berdua.

Sekarang Lorenzo yang berstatus juara dunia dan Yamaha sendiri menyebutnya sebagai pembalap nomor satu, Rossi nomor dua. Jadi susah dipercaya dia akan menerima Rossi dengan senyum manis dan tangan terbuka seperti ucapannya.

Yang lebih seru lagi, sejak mereka berduet 2008 Yamaha langsung mengusasai gelar juara dunia lewat Rossi pada 2008 dan 2009, dan Lorenzo pada 2010.

Berikut ringkasan persaingan mereka baik ketika masih bersama di Yamaha maupun ketika Rossi pindah ke Ducati:

2008-2010:
Juara Seri: Rossi 17 - Lorenzo 14
Podium: Rossi 39 - Lorenzo 34
Pole: Lorenzo 16 - Rossi 10
Lap tercepat: Rossi 13 - Lorenzo 9
Juara dunia: Rossi 2 - Lorenzo 1

2011-2012:
Juara seri: Lorenzo 9 - Rossi 0
Podium: Lorenzo 26 - Rossi 2
Pole: Lorenzo 9 - Rossi 0
Lap tercepat: Lorenzo 7 - Rossi 2
Juara dunia: Lorenzo 1 – Rossi 0

Prestasi MotoGP sepanjang karir sampai 2012:
Juara seri: Rossi 79 - Lorenzo 23
Podium: Rossi 141 - Lorenzo 60
Pole: Rossi 49 - Lorenzo 25
Lap tercepat: Rossi 67 - Lorenzo 16
Juara dunia: Rossi 7 - Lorenzo 2

Rata-rata capaian dibagi jumlah musim yang mereka ikuti (Rossi 13 musim, Lorenzo 5 musim):
Juara seri per musim: Rossi 6,1 - Lorenzo 4,6
Podium per musim: Lorenzo 12 - Rossi 10,8
Pole per musim: Lorenzo 5 - Rossi 3,8
Lap tercepat per musim: Rossi 5,2 - Lorenzo 3,2
Juara dunia per musim: Rossi 0,5 - Lorenzo 0,4

Sirkuit Phillip Island Dengan Aspal Baru Diklaim Sangat Mulus

Posted on December 15, 2012 by admin
Phillip Island 2013 Sirkuit Phillip Island Dengan Aspal Baru Diklaim Sangat MulusLiputanmotogp.com - Untuk pertama kalinya dalam 14 tahun terakhir, aspal di Sirkuit Phillip Island diganti dengan yang baru. Saking mulusnya permukaan sirkuit kebanggaan Australia tersebut, trek Phillip Island diklaim sangat mulus.
Terakhir kali aspal di sirkuit sepanjang 4,445 km itu diganti adalah pada 1998 silam. Sejak itu, permukaan trek tersebut tak pernah direnovasi.
Meski aspalnya terbilang jadul, Sirkuit Phillip Island dikenal sebagai salah satu trek tercepat di MotoGP selain Sirkuit Mugello.
Konturnya yang lebar dan banyak lintasan lurus membuat Casey Stoner dan Nicky Hayden masing-masing mencatat top speed hingga 177,5 km/jam serta 177,8 km di sirkuit ini.
Biaya pemasangan aspal baru ini sendiri menghabiskan dana hingga USD 3 juta. Mengingat kalender MotoGP Australia baru akan dihelat pada 20 Oktober mendatang, masih banyak waktu bagi aspal baru ini untuk ‘matang’.
“Lapisan yang baru ini semulus pantat bayi,” seloroh pemilik sirkuit dari Linfox Property Group, Andrew Fox.
“Saya mempunyai lima orang anak, jadi saya tahu hal tersebut!” tutup Fox.
Related posts:
  1. Body Motor Gresini CRT Mentok Aspal
  2. Sejarah Baru MotoGP
  3. Stoner Percepat Penyembuhan Cidera
  4. Hasil Race MotoGP di Sirkuit Sepang Malaysia
  5. Musim Depan Repsol Honda Tampil Dengan Corak Baru

Jelang Musim 2013 Bos Honda: 2013 Kesempatan Terakhir Pedrosa

Dani Pedrosa
Dani Pedrosa (sumber: MotoGP.com)

"Kalau gagal tahun ini, maka kemungkinan dia tak pernah bisa juara dunia lagi."

Dani Pedrosa tidak akan pernah menjadi juara dunia MotoGP kalau dia gagal lagi musim ini, demikian dikatakan bos tim Honda Racing Corporation (HRC) Shuhei Nakamoto.

Nakamoto mengungkapkan keyakinannya bahwa berdasarkan penampilan Pedrosa musim lalu, tahun ini dia akan berhasil menjadi juara dunia dan kalau bisa mewujudkan itu maka musim-musim berikutnya pembalap Spanyol itu akan bisa menambah beberapa tropi lagi.

Pedrosa menjadi pembalap dengan kemenangan seri terbanyak musim 2012, sebagian besar diraihnya di paruh kedua musim, dan terus meningkatkan tekanan pada rival senegara, Jorge Lorenzo, yang akhirnya menjadi juara dunia bersama Yamaha.

"Menurutku kalau dia tidak memenangi titel tahun ini, kemungkinan besar dia tidak akan bisa juara dunia lagi. Namun kalau berhasil, maka cukup mungkin dia akan menjadi juara dunia beberapa kali," kata Nakamoto di Autosport.

"Dia berhasil mengalahkan rival utamanya dalam duel satu lawan satu, membalap di bawah guyuran hujan dan menang di Malaysia, berhasil menjaga tetap kencang bahkan di kondisi basah, yang sebelumnya menjadi titik lemah dia. Tak perlu dipertanyakan lagi, Dani sudah meningkat ke level lain dan sekarang menjadi kompetitor yang sangat kuat.”

Nakamoto menambahkan upgrade motor yang dilakukan pada pertengahan musim lalu telah membantu mentransformasi Pedrosa.

"Di paruh pertama musim, kami kesulitan dengan motornya, berusaha menemukan keseimbangan menyusul aturan baru tentang bobot (maksimal) ditambah perubahan pada ban," jelas Nakamoto.

"Tapi begitu kami memperkenalkan motor yang baru, dia (Pedrosa) terus membaik. Di Grand Prix Ceko dia bertarung luar biasa melawan Jorge, menyalip lalu disalip, sampai akhirnya Dani menyentuh garis finis lebih dulu. Aku tak yakin dia pernah mengalami balapan seperti itu sebelumnya sejak mengikuti kelas 125cc, jadi pendapatku peristiwa itu membawanya ke tahapan baru,” kata pria Jepang itu mengenang musim 2012.

"Mesin baru kami telah sangat membaik dalam pengereman dan mengatasi tikungan, dan rupanya motor yang begitu hebat memberi Dani rasa percaya diri yang baru."

Stoner Semakin Dekat ke Ajang V8 Supercars

Posted on December 15, 2012 by admin
 Stoner Semakin Dekat ke Ajang V8 Supercars Setelah pensiun dari ajang balap MotoGP, teka-teki masa depan Casey Stoner masih menjadi hal yang dinanti para fans-nya. Saat ini mantan rider Honda Repsol itu diyakini akan menjajal arena V8 Supercar secara kontinu.
Pagi tadi, Stoner diakui manajer TeamVodafone, Adrian Burgess, sudah menjajal mobil Holden Commodore milik Jamie Whincup di sebuah sesi tes yang digelar di Queensland Raceway, Ipswich. Spekulasi pun bertebaran bak jamur di musim hujan yang mengatakan, Stoner akan serius menekuni kariernya di V8.
“Hasil tesnya saat ini sudah bagus dan adaptasi dirinya dengan situasi di belakang kemudi, sudah baik. Dia sendiri memang ingin merasakan, bagaimana deru mesin V8,” terang Burgess.
Di trek yang memiliki total panjang 3,12 km itu, Stoner memantapkan waktu terbaik 1 menit 11 detik. Perihal kegiatannya di belakang kemudi V8, bukan hal ‘ujug-ujug’ bagi Stoner. Dengan sesi tes hari ini, berarti sudah dua kali The Kurri Kurri Boy mencicipi V8. Walau begitu, Burgess belum bisa memastikan masa depan Stoner di kokpit roda empat.
“Menyoal hari ini, dia hanya mencoba mengendarai mobil kami. Setelah hari ini berakhir, dia segera pulang dan mungkin akan menganalisa masa depannya, apakah ingin mencoba kompetisi ini atau tidak,” tutup Burgess.

Daftar Lengkap Peserta MotoGP 2013

Balapan MotoGP.
Balapan MotoGP. (sumber: MotoGP.com)

Meliputi 24 pembalap, separuh dari tiga pabrikan besar separuh lagi tim independen.

Lukas Pesek dari tim independen Suter BMW menjadi pembalap terakhir yang resmi terdaftar  di MotoGP sehingga lengkap sudah 24 peserta untuk musim 2013.

Separuh dari jumlah pembalap itu akan membela tim utama dan satelit tiga pabrikan besar – Ducati, Honda dan Yamaha – sedangkan sisanya bernaung di tim-tim independen atau Claiming Rule Team (CRT).

Motor yang ada di CRT ini termasuk BMW, Kawasaki, Aprilia dan ART.

“Saya sangat senang mendapat kesempatan ini. Membalap di MotoGP jelas bukan hal mudah, saya akan bertarung melawan pembalap-pembalap terbaik di dunia. Ini sebuah langkah besar namun pastinya saya akan melakukan yang terbaik,” kata Pesek yang berhidung mancung itu seperti dilansir Crash.net.

Pria asal Republik Ceko ini sudah absen dari dunia balap motor sejak meninggalkan kelas Moto2 di akhir musim 2010.

Berikut daftar lengkap pembalap dan tim MotoGP musim 2013:

Pembalap tim utama:
Jorge Lorenzo SPA – Kontrak dengan Yamaha sampai akhir 2014.
Valentino Rossi ITA - Kontrak dengan Yamaha sampai akhir 2014.
Dani Pedrosa SPA - Kontrak dengan Repsol Honda sampai akhir 2014.
Marc Marquez* SPA - - Kontrak dengan Repsol Honda sampai akhir 2014.
Nicky Hayden USA – Kontrak dengan  Ducati sampai akhir 2013.
Andrea Dovizioso ITA - Kontrak dengan  Ducati sampai akhir 2014.

Pembalap tim satelit:
Cal Crutchlow GBR – Kontrak dengan Tech 3 Yamaha sampai akhir 2013.
Bradley Smith* GBR - Kontrak dengan Tech 3 Yamaha sampai akhir 2014.
Ben Spies USA – Kontrak dengan Pramac Ducati sampai akhir 2013.
Andrea Iannone* ITA - Kontrak dengan Pramac Ducati sampai akhir 2013.
Stefan Bradl GER –Kontrak dengan  LCR Honda/HRC sampai akhir 2014.
Alvaro Bautista SPA – Kontrak dengan Gresini Honda sampai akhir 2013.

Pembalap tim independen (CRT)
Colin Edwards USA - Forward Racing (FTR-Kawasaki) sampai akhir 2013.
Claudio Corti* ITA - Forward Racing (FTR-Kawasaki) sampai akhir 2013.
Karel Abraham CZE - Cardion AB (ART) sampai akhir 2013.
Randy de Puniet FRA - Power Electronics Aspar (ART) sampai akhir 2013.
Alex Espargaro SPA- Power Electronics Aspar (ART sampai akhir 2013.
Hiroshi Aoyama JPN - Avintia Blusens (FTR-Kawasaki) sampai akhir 2013.
Hector Barbera SPA - Avintia Blusens (FTR-Kawasaki) sampai akhir 2013.
Danilo Petrucci ITA - IodaRacing (Suter-BMW sampai akhir 2013.
Lukas Pesek* CZE - IodaRacing (Suter-BMW sampai akhir 2013.
Bryan Staring* AUS - Honda Gresini (FTR-Honda) sampai akhir 2013.
Michael Laverty* GBR - Paul Bird Motorsport (PBM-Aprilia) sampai akhir 2013.
Yonny Hernandez COL - Paul Bird Motorsport (ART) sampai akhir 2013.

Kamis, 03 Januari 2013

MotoGP klasik di YouTube

MotoGP klasik di YouTube: kita mulai tahun baru melihat kembali pada Valentino Rossi menang pertama di kelas utama!

http://www.youtube.com/watch?v=IWiM2EAux0o

Rabu, 02 Januari 2013

Rusia Juga Target Gelar Balap MotoGP

rabu, 2 januari 2013






Tahun 2014 mendatang adalah tahun perdana Sirkuit Sochi di Rusia akan menyelenggarakan ajang balap Formula 1 yang juga bersamaan dengan pagelaran Olimpiade 2014 di Rusia nanti. Namun kepala pengelola Sirkuit Sochi yaitu Alexander Bogdanov, menegaskan tidak puas hanya dengan menggelar balap mobil saja.

Meski sirkuit itu sendiri masih dalam tahap pembangunan, namun proses yang berjalan lancar hingga sekarang, membuat pengelola sirkuit sangat yakin bisa menarik minat penyelenggaraan balap MotoGP di negara tersebut.

“Konstruksi sirkuit ini memang dibangun dengan memenuhi standar tertinggi balap mobil. Sirkuit ini bahkan bakal jadi salah satu yang terpanjang di F1, yaitu dengan 5.854 meter. Saat konstruksi sirkuit ini jadi nanti, kami akan menggelar FIA GT World Series, FIA WEC, WTCC, Formula 3, dan kejuaraan balap nasional Rusia,” jelas Bogdanov.

“Selain sudah mendaftarkan berbagai ajang balap mobil, jelas kami juga ingin menggelar balap motor kelas dunia seperti MotoGP, WSBK dan balap motor lainnya,” paparnya.

Bogdanov juga sadar bahwa syarat sirkuit Formula 1 dan MotoGP biasanya berbeda. Tapi ia yakin desain yang sirkuit di negaranya memenuhi persyaratan untuk balap F1 dan MotoGP. Semoga saja.