Senin, 15 April 2013

Tunggu Lima Seri untuk Tahu Calon Penantang Juara MotoGP


Jakarta - Hasil MotoGP Qatar diyakini tidak memberikan indikasi apapun terhadap kandidat calon penantang juara dunia musim ini. Peta kekuatan sebenarnya baru akan terlihat setelah melewati lima seri.

Demikian diungkapkan manajer tim Jorge Lorenzo, Wilco Zeelenberg. Lorenzo sendiri tampil sangat baik pada seri pembuka tersebut dengan meraih pole dan terus memimpin balapan hingga garis finis tanpa sekalipun terancam rider lain.

Beberapa pebalap papan atas menguntit di belakang Lorenzo, dengan berturut-turut adalah Valentino Rossi, Marc Marquez, Dabi Pedrosa dan Cal Crutchlow mengisi posisi lima rider terdepan. Terkait persaingan menjadi juara dunia musim ini, Zeelenberg menyebut kalau kandidat-kandidatnya akan bisa terlihat setelah melewati lima balapan di musim ini.

"Penting untuk tampil dengan sangat tangguh di lima balapan pertama dan ini adalah start yang bagus. Di Austin kami harus berada di podium lagi dan selanjutnya setelah lima balapan kita akan lihat siapa pebalap yang membuat kesalahan dan siapa yang tidak untuk melihat apakah kondisinya masih akan sama," sahut Zeelenberg di MCN.

"Kami unggul lima poin atas Valentino dan itu tak ada artinya di akhir musim nanti. Qatar adalah pernyataan dari seorang juara dunia, tapi ini baru seri pertama," lanjut pria asal Belanda itu.

Lebih lanjut Zeelenberg juga menyebut kalau balapan berikutnya di MotoGP Amerika Serikat akan lebih menyulitkan. Apalagi Honda diyakini akan melakukan banyak hal untuk meningkatkan performa motornya.

"Balapan berikutnya di Austin jadi kami harus mencoba dan mempertahankan kecepatan yang kami punya untuk bisa bersaing karena tidak akan mudah di sana," tuntasnya.

Rossi Harus Tingkatkan Performa Jika Ingin Saingi Lorenzo


Losail - Jorge Lorenzo disebut Jerry Burgess sebagai pebalap terbaik di ajang MotoGP saat ini. Untuk bisa bersaing dengan sang juara dunia, Valentino Rossi harus bisa mengembangkan kemampuannya.

Berstatus juara dunia musim lalu, Lorenzo menunjukkan kalau dia masih menjadi kandidat kuat juara usai jadi yang terbaik di MotoGP Qatar. Bukan cuma finis terdepan, rider asal Spanyol itu memimpin balapan sejak start dan nyaris tak terusik oleh lawan-lawannya.

Kepala kru Rossi, Jerry Burgess, menyebut Lorenzo memiliki bakat dan kemampuan hebat untuk membuatnya jadi penantang juara di tahun ini. Dan untuk bisa bersaing dengan rekan setimnya itu, Rossi harus meningkatkan performa.

"Jorge adalah seorang juara dunia dan dia tidak menjadi juara kalau dia tak bisa tampil di puncak performanya. Dia pebalap nomor satu saat ini dan dia sudah membuktikannya lagi. Itu terlihat terlalu mudah dan kami harus meningkatkan permainan kami jika ingin jadi penantang Lorenzo," sahut Burgess di MCN.

Disebutkan Burgess, Rossi dalam beberapa balapan berikutnya belum akan bisa mengimbangi penampilan Lorenzo. Namun seiring berjalannya musim, The Doctor dia prediksi akan terlibat dalam pertarungan-pertarungan sengit dengan rekan setimnya itu.

"Saya pikir Rossi akan berusaha untuk bisa melakukan itu dalam beberapa belapan selanjutnya. Kami harus fokus pada apa yang bisa kami lakukan terbaik."

"Kami punya motor yang sama dengan Jorge, jadi kami harus bisa mengetahui kenapa dia lebih cepat. Finis kedua di belakang Jorge bukan hal yang memalukan, dan mengalahkan pebalap lain dengan selisih waktu sampai empat detik adalah pekerjaan yang bagus," tuntasnya.

Lorenzo: Rossi Tak Lagi Jadi Musuhku, Meski Bukan Teman Juga


 

Losail - Jorge Lorenzo menegaskan kalau dirinya dan Valentino Rossi tidak lagi menjadi musuh seperti beberapa tahun lalu. Namun itu tak berarti juga kalau mereka menjalin pertemanan saat ini.

Lorenzo dan Rossi menjalani relasi yang tak sehat saat keduanya membela Yamaha dalam selang 2008 sampai 2010. Ketika itu tim Yamaha seperti terbelah karena kedua rider itu saling menolak berbagi data balapan dan terlibat beberapa perseteruan panas, yang akhirnya berujung hengkangnya The Doctor ke Ducati.

Sekembalinya Rossi ke Ducati musim ini, hubungan antara keduanya dikabarkan sudah jauh membaik. Dalam sebuah kesempatan sebelum MotoGP Qatar, Rossi menyebut kalau dirinya sudah berbicara dengan Lorenzo. Hal mana dibenarkan oleh Lorenzo dalam wawancara terakhir yang dia lakukan dengan Eurosport Italia.

Juara dunia tahun lalu itu menyebut kalau dirinya tak lagi bermusuhan dengan Rossi. Dengan keduanya sudah semakin dewasa, hubungan yang terjalin kini jauh membaik.

"Kami terus tumbuh, kami jelas lebih dewasa dibanding beberapa tahun lalu. Sekarang kami bisa bekerja bersama, bekerja sebagai sebuah tim," sahut Lorenzo.

Namun pebalap asal Spanyol tak lantas sependapat kalau dirinya dan Rossi sudah dikatakan berteman. Mengaku masih sama-sama menyimpan ego, hubungan yang ada saat ini murni sebagai profesional.

"Menggunakan istilah pertemanan dalam situasi ini sedikit terlalu berlebihan, buat saya zona abu-abu itu ada: Valentino dan saya adalah musuh sebelumnya dan kini kami tidak menjadi teman."

"Mungkin mempertimbangkan betapa kompetitifnya kami dan betapa kami berdua sangat ingin menang, kami tidak akan pernah menjadi teman selamanya, setidaknya saat kami masih menjadi pebalap. Tapi ini bukan berarti tidak ada hormat di antara kami. Mungkin ego dan kebanggan kami pribadi terlalu kuat, tapi semuanya sudah jelas kalau kami saling menghargai dan menghormati," papar Lorenzo.

'Lorenzo Mesin Kemenangan'


 


Tokyo - Podium tertinggi dan penampilan dominan Jorge Lorenzo di MotoGP Qatar disebut petinggi Yamaha bukan sebuah kejutan. Buat tim tersebut, Lorenzo selayaknya mesin kemenangan.

Memulai balapan dari urutan terdepan, Lorenzo sama sekali tak terkejar lawan-lawannya saat tampil di MotoGP Qatar akhir pekan kemarin. Saat itu bahkan tak satupun pebalap bisa memberikan ancaman pada sang juara dunia, yang membuatnya melalui seri perdana tahun 2013 dengan mulus dan bertengger di podium teratas.

Sukses tersebut, yang dilengkapi dengan keberhasilan Valentino Rossi finis kedua, jadi awal sempurna Yamaha dan Lorenzo mempertahankan gelar juara dunianya. Keberhasilan Lorenzo meraih kemenangan nomor 24 di ajang MotoGP pun dapat sanjungan tinggi dari bos Yamaha, Lin Jarvis.

"(Hasil) Jorge bukanlah kejutan besar, tapi Anda selalu gugup jika ada sesuatu yang berjalan dengan tidak sesuai. Tapi dia bisa melewati dua tikungan pertama itu dengan bersih dan saya pikir itu hebat karena daya tahu paket yang dia punya sangat baik," sahyt Jervis di MCN.

"Yang terpenting adalah dia (Lorenzo) merupakan mesin kemenangan. Saat dia berada dalam kondisi seperti itu dia seperti sebuah mesin kemenangan yang juga cepat. Saya tidak melihat dia membuat kesalahan dan dia terus meningkatkan keunggulannya, dan itulah mengapa dia sangat sulit dikalahkan pebalap lain," lanjut Jarvis.

Seri kedua MotoGP akan dilangsungkan di Austin, Texas, Amerika Serikat. Yamaha bisa jadi akan dapat perlawanan lebih sengit dari Honda karenamereka tampil dominan dalam sesi latihan pra musim lalu.

Pedrosa Tak Menduga Tertinggal Jauh dari Lorenzo


 

Jakarta - Meski tertinggal di sesi latihan bebas hingga kualifikasi, Dani Pedrosa sempat yakin kalau dirinya akan bisa memberi perlawanan pada Jorge Lorenzo. Kenyataannya, dia dibuat terkejut dengan laju seterunya itu.

Berbekal hasil bagus di ujucoba pra musim, Pedrosa justru mengawali musim di MotoGP Qatar dengan sedikit kesulitan. Dia tak kunjung mampu bersaing dengan Lorenzo dan Valentino Rossi sejak sesi latihan bebas hingga kualifikasi di MotoGP Qatar.

Honda dianggap Pedrosa terlihat membaik pada sesi latihan bebas keempat dan ketika pemanasan. Namun ternyata saat balapan, pebalap asal Spanyol itu tak mampu bersaing dengan Lorenzo yang langsung melesat cepat di posisi terdepan. Tampil dominan, Lorenzo kemudian jadi juara di Sirkuit Losail.

"Meski beragam hal berjalan baik saat pra musim, balapan pertama tak seperti yang kami harapkan. Di hari Sabtu, dan pada sesi pemanasan hari Minggu, sepertinya kami sudah punya cukup kecepatan. Lalu, saat balapan dimulai, Jorge sangat cepat sejak awal," tulis Pedrosa pada blog yang ditulis di situs Repsol.

"Di belakang saya, Marc (Marquez) dan Valentino juga memberi tekanan hebat. Tapi kami kurang mendapatkan setelan yang tepat jadi saya tak bisa finis di podium," lanjut runner up musim lalu itu.

Dilanjutkan Pedrosa, finis keempat di Qatar bukan hasil ideal buatnya. Dengan masih ada dua minggu waktu sebelum berlaga di seri berikutnya, dia berharap bisa mendapat setelan yang diinginkan saat berlaga di MotoGP Amerika Serikat.

"Seperti yang Anda tahu, kami tidak mendapatkan start yang kami inginkan. Seluruh akhir pekan serta tingkat grip tidak bagus. Saya mencoba mengubah gaya berkendara saya untuk menjaga posisi saya, tapi tak cukup grip di bagian depan."

"Hal positifnya adalah kami sudah belajar banyak dari balapan tersebut dan kami sudah memikirkan balapan selanjutnya di Austin dua pekan mendatang," sambung Pedrosa.

Juli, Argentina Gelar Tes MotoGP

Buenos Aires - Akan ada Tes MotoGP tambahan pada musim ini. Tes tersebut akan dilangsungkan di Sirkuit Internasional Termas de Rio Hondo, Argentina, pada bulan Juli mendatang.

Sirkuit Internasional Termas de Rio Hondo akan menjadi tuan rumah MotoGP Argentina yang digelar mulai tahun depan. Tapi, sebelum itu, sirkuit tersebut akan dijajal oleh para pebalap pada pekan pertama bulan Juli 2013, setelah perhelatan MotoGP Belanda.

Tapi, tidak semua pebalap MotoGP akan mengikuti tes selama dua hari ini. Hanya beberapa pebalap pilihan saja yang akan ambil bagian

"Beberapa perwakilan dari kejuaraan dunia, termasuk dari tim-tim besar seperti Honda, Ducati, dan Yamaha, akan ambil bagian dalam ujicoba resmi di Argentina," demikian pernyataan Dorna.

Argentina terakhir kali jadi tuan rumah balap motor Grand Prix pada tahun 1999. Negara Amerika Selatan itu sejatinya akan kembali menggelar balapan pada tahun ini, tapi ditunda karena adanya travel warning ke Argentina yang dikeluarkan oleh pemerintah Spanyol untuk tim ataupun rider yang disponsori oleh Repsol karena masalah keamanan, menyusul adanya ketidaksepahaman antara perusahaan itu dengan pemerintah Argentina.

Tapi, travel warning itu kemudian dicabut dan Argentina akan mulai masuk kalender MotoGP pada tahun 2014.

Baru Dimulai, Jumlah Pemirsa Siaran MotoGP Sudah Melonjak

 


Paris - Start MotoGP 2013 tampaknya benar-benar sudah sangat dinantikan. Ini terbukti dengan langsung melonjaknya jumlah pemirsa siaran langsung MotoGP Qatar di penjuru dunia.

Lewat performa mengesankan, akhir pekan lalu Jorge Lorenzo menjadi pemenang balapan pembuka musim ini di Losail. Di saat yang sama, Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Dani Pedrosa juga menyihir penonton dengan aksi-aksinya berebut posisi dua.

Serunya balapan tersebut berimbas positif ke jumlah penonton siaran langsung gelaran MotoGP. Di Spanyol, misalnya, yang musim ini "diwakili" oleh Lorenzo, Marquez, Pedrosa, Alvaro Bautista, Aleix Espargaro, dan Hector Barbera.

Diwartakan situs resmi MotoGP, siaran stasiun Tele5 di Spanyol untuk MotoGP Qatar mengalami penambahan jumlah penonton sebesar 44,6% dari tahun lalu, dengan jumlah 4,5 juta pemirsa yang puncaknya mencapai 5,2 juta. Siaran MotoGP Qatar juga mencatatkan porsi 25,2% dari total share pemirsa di Spanyol.

Kembalinya Rossi ke tim Yamaha juga membangkitkan antusiasme di Italia. Tercatat 5,28 juta penonton--dengan puncak 6,63 juta pemirsa. Tayangan itu juga meraih 17,5% total share pemirsa di Italia.

Sementara di Inggris Raya, performa oke Crutchlow di pramusim sudah membuat aksinya cukup ditunggu-tunggu. Jumlah pemirsa tayangan balapan di seri itu meningkat nyaris 75% dibandingkan tahun lalu, dengan 1,7 juta-2 juta pemirsa menyaksikan balapan.

Di Jerman, ada sekitar 410 ribu pemirsa tayangan MotoGP kendatipun mereka mungkin cukup kecewa setelah pebalap pujaannya, Stefan Bradl, crash usai berduel dengan Rossi.

Selain disiarkan di tv reguler, gelaran pembuka MotoGP musim ini juga disiarkan di sekitar 40 pesawat terbang yang memiliki layanan Sport24, dari maskapai-maskapai ternama dunia seperti Gulf Air, Lufthansa, Emirates, dan Turkish Airlines.

Dengan awal impresif, bukan tidak mungkin kecenderungan positif dalam jumlah penonton televisi ini akan terulang pada seri kedua di Austin pada 21 April mendatang.