Senin, 24 September 2012

Dani Pedrosa Mendaki Terjalnya Jalan Menuju Juara

Home

Dani Pedrosa mengalami dua kali mimpi buruk saat berlaga pada balapan MotoGP Misano yang membuat jalan untuk meraih gelar juara dunia musim ini makin terjal.


Mimpi buruk bermula dari start yang diulang akibat masalah kopling pada motor Karel Abraham dan membuat race dipangkas menjadi 27 lap. Sementara tim Repsol Honda sibuk mempersiapkan motor Pedrosa untuk kembali memulai balapan. Akan tetapi, mereka bermasalah terhadap selimut pemanas ban. Masalah ini menyebabkan Pedrosa terlambat untuk membentuk formasi di starting grid dan ia diharuskan memulai balapan dari posisi paling belakang karena tim Repsol Honda masih berkutat untuk memperbaiki masalah pada motornya satu menit sebelum balapan dimulai.

Pedrosa masih belum terbangun dari mimpi buruk, bahkan beberapa saat setelah start balapan yang sesungguhnya, Dani Pedrosa terjatuh setelah ban depan Hector Barbera menyenggol ban belakangnya. Keduanya gagal melanjutkan balapan. Dengan kemenangan Jorge Lorenzo di Misano, Dani Pedrosa menghadapi defisit 38 poin dari rival terdekatnya dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2012 tersebut.

Dani Pedrosa merasa marah kepada Hector Barbera dan menyalahkan ketidakjelasan aturan mengenai prosedur restart balapan.

Pedrosa menjelaskan: “Balapan kali ini kacau total dan banyak hal telah terjadi pada saat yang bersamaan. Semua bermula saat balapan direstart, karena prosedurnya sama sekali tidak jelas. Tiada seorangpun yang tahu apakah restart hanya satu menit, tiga menit, dan apakah pemanas ban sedang dipasang atau tidak. Kami juga mendapat informasi yang berbeda mengenai jumlah lap, apakah 26 putaran ataukah 27 lap. Lalu tiba-tiba kami diberitahu kalau saat itu balapan akan dimulai dalam waktu satu menit tanpa papan pengumuman. Para mekanik bergegas mempersiapkan balapan, dan saat mereka mencoba melepas selimut pemanas, entah mengapa ban depan menjadi terkunci. Mereka mencoba untuk melepasnya namun tidak bisa dikarenakan peringatan balapan akan dimulai 1 menit lagi, yang merupakan tanda bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk menyentuh motor lagi. Mereka menyuruh saya untuk memulai balapan dari grid saling belakang dan saya mencoba untuk tetap fokus dan tidak membuat kesalahan pada lap pertama serta bergerak cepat untuk menyalip para pembalap. Ketika saya sudah meraih posisi kedelapan atau kesembilan setelah membalap di enam tikungan, Barbera menabrak saya dari belakang dan itulah yang terjadi. Saya merasa sangat sedih, saya pikir saya memiliki kesempatan untuk memenangkan balapan ini, bahkan jika saya memulai balapan dari posisi paling akhir. Sekarang jalan untuk meraih gelar juara dunia makin terjal namun saya akan membalap dengan cara yang sama. Kami sudah melakukan semua yang kami bisa, sejauh ini motornya bekerja baik dan saya membalap dengan baik pula. Jadi, ini belum berakhir bagi saya. Masih ada lima balapan tersisa dan kami akan melakukan yang terbaik.”

Faktanya, Dani Pedrosa selalu mengalami kesialan dengan gagal finish akibat kesalahan yang dilakukan pembalap lain pada saat menjalani balapan yang dimenangkan oleh Jorge Lorenzo.

Sementara itu Hector Barbera hanya dapat menyesali insiden tersebut dan melontarkan permintaan maaf kepada kompatriotnya. Barbera mengatakan: “Sayangnya, saat saya mengikuti Dani, saya kehilangan titik pengereman saya dan mengerem terlalu terlambat. Saya sudah mencoba memelankan kecepatan namun saya kehilangan grip depan. Saya merasa sangat sedih, dan saya lebih sedih karena saya menyeret keluar Dani dan kejadian tersebut merupakan hal terakhir yang saya inginkan. Jatuhnya Dani merupakan kesalahan saya dan saya meminta maaf sedalam-dalamnya.”

Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012
Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012
Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012
Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012
Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012
Pedrosa crash, San Marino MotoGP 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar