Jumat, 24 Agustus 2012

Jeremy Burgess Berat Hati Tinggalkan Ducati, Pahami Keinginan Valentino Rossi

valentino rossi y jeremy burgess
Jeremy Burgess mengaku berat hati untuk meninggalkan proyek pengembangan motor Ducati Desmosedici pada akhir musim nanti. Tetapi sang crew chief Valentino Rossi tersebut dapat memahami keputusan yang diambil The Doctor untuk kembali bersatu bersama Yamaha sebelum memutuskan pensiun.


Valentino Rossi meninggalkan tim Ducati dengan harapan dapat menutup karir balapnya di MotoGP dengan manis bersama Yamaha, setelah sang juara dunia sebanyak sembilan kali tersebut tak mampu tampil kompetitif bersama pabrikan Bologna selama satu setengah tahun terakhir.
Berbagai upaya telah dilakukan departemen balap Ducati untuk membantu Valentino Rossi dan krunya agar dapat bersaing dengan para pembalap Honda dan Yamaha.
Namun berbagai eksperimen yang dilakukan tak menunjukkan perbaikan hasil yang memuaskan akibat terkendala oleh sejumlah hal.
Sementara Jerry Burgess yakin kalau motor Ducati akan dapat tampil kompetitif walaupun pengembangan yang dilakukan untuk mewujudkan angan tersebut memakan waktu yang tidak sebentar.
Dalam kunjungannya ke Amerika, pria asal Australia tersebut mengatakan: “Saya ingin menyelesaikan pekerjaan di Ducati. Kami tidaklah jauh dari keberhasilan, mungkin hanya perlu satu persen lagi.
“Pada dua tahun terakhir Ducati telah belajar banyak dan bagi saya terasa mengecewakan kami tidak dapat melanjutkan pekerjaan tersebut.
“Namun saya memahami apa yang diinginkan Valentino untuk mengakhiri karirnya di puncak dan dia merasa bisa melakukan hal tersebut bersama Yamaha.
“Saya kira keputusan itu tidak ada salahnya. Di beberapa kesempatan, kami tidak bisa memberi Valentino apa yang telah ia pinta, sementara untuk beberapa hal dalam pengembangan motor, kami telah melakukan banyak pekerjaan.
“Kami harus mencocokkan sasis yang kami pakai terhadap mesin yang sudah dirancang. Pekerjaan tersebut akan memakan waktu bertahun-tahun hingga dapat menemukan solusi yang terbaik.
“Sedangkan Ducati tak memiliki pengalaman seperti pabrikan Jepang. Pada awalnya, saya kira akan memungkinkan untuk mengembangkan motor yang cocok untuk Valentino. Tetapi motor tersebut merupakan sebuah prototype yang menerlukan pendekatan konsep yang sepenuhnya berbeda.
“Jadi, inilah mengapa ada banyak kegagalan yang kami hadapi. Saya bisa memastikan kalau kami bisa membuat motor yang sesuai, tetapi Valentino tak lagi punya banyak waktu.”
Walaupun Valentino Rossi telah menyatakan keinginannya untuk memboyong anggota krunya kembali ke Yamaha, tetapi Jeremy Burgess belum dapat memastikan apakah ia bakal terus mendampingi pembalap berusia 33 tahun tersebut. Burgess menambahkan: “Saya belum tahu, belum ada seorangpun yang menanyakan hal ini pada saya. Tetapi saya akan memikirkan hal ini.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar